Seorang tentara Korea Utara kembali dilaporkan membelot ke Selatan pada Rabu 20 Desember 2017. Ini adalah kasus kedua dalam beberapa bulan terakhir.
Kantor berita Yonhap melaporkan seorang tentara Korea Utara membelot ke Selatan dengan melintasi perbatasan yang dijaga ketat yang membagi dua Korea yang dikenal sebagai zona demiliterisasi (DMZ).
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pada hari Kamis tentara yang membelot adalah “pejabat rendah” militer Korea Utara dan berhasil melintasi bagian tengah perbatasan darat yang dijaga ketat sekitar pukul 08.04 pagi waktu setempat, Rabu.
Pembelot berhasil melewati DMZ karena dibantu oleh cuaca buruk. Pelarian Korea Utara tiba-tiba muncul sebelum pos pengawal Selatan di tengah kabut tebal yang menutupi daerah perbatasan.
Yonhap juga melaporkan militer Korea Selatan sempat melepaskan tembakan untuk memperingatkan penjaga perbatasan Korea Utara yang berusaha mencari tentara yang membelot yang kemudian diinterogasi oleh pejabat militer Korea Selatan tersebut.
Menurut laporan media Korea Selatan, prosedur pemeriksaan menyeluruh biasanya diterapkan pada semua pelarian dari bagian utara semenanjung Korea untuk menentukan apakah mereka benar-benar membelot atau untuk tujuan spionase. Biasanya, setelah skrining yang ketat, orang Korea Utara memperoleh tugas pertama untuk memberikan bantuan kepada pemerintah Korea Selatan dan entitas non-pemerintah setempat.
Pembelot bulan sebelumnya, Oh Chong-song yang berusia 24 tahun, dilaporkan merupakan orang keempat yang melintasi DMZ tahun ini. Dia ditembak lima kali oleh teman-temannya sesame tentara Korea Utara dalam upaya dramatis untuk melarikan diri dari negara tersebut dengan menggunakan kendaraan militer yang dibajak.
Rata-rata, sekitar 1.500 orang Korea Utara membelot ke Selatan setiap tahunnya. Namun, DMZ sangat dijaga ketat sehingga sebagian besar harus mengambil rute yang berputar dengan melintasi perbatasan utara Korea Utara dengan China dan kemudian menuju negara-negara yang mau membantu seperti Mongolia atau Thailand yang akan mendeportasi mereka ke Korea Selatan.