Site icon

Apa Saja Fungsi Kapal Selam Nuklir Amerika di Era Perang Dingin?

Kapal selam nuklir sesungguhnya tidak dikembangkan secara eksklusif untuk digunakan dalam Perang Dingin. Kapal selam nuklir muncul sebagai akibat dari kemajuan teknologi meskipun penggunaannya kemudian tidak bisa terlepas dari Perang Dingin.

Pada saat Proyek Manhattan (sebelum Perang Dingin benar-benar dimulai), ada beberapa pembicaraan tentang kemungkinan menggunakan tenaga nuklir untuk mendorong kapal selam. Ide mempersenjatai kapal selam dengan rudal nuklir tidak datang sampai tahun 1960 ketika kapal selam George Washington diluncurkan.

Ketika energi nuklir dipahami sebagai sumber listrik untuk kapal selam, itu sudah ada. Tapi ketika angkatan laut mendapatkan kemampuan untuk meluncurkan hulu ledak nuklir dari kapal selam bertenaga nuklir, dunia telah menyentuh pada sebuah sistem kekuatan senjata yang paling kuat. Paling kuat dalam kekuatan maupun mobilitas.

Selama Perang Dingin, Angkatan Laut AS mengembangkan dua jenis kapal selam bertenaga nuklir. Yang pertama adalah kapal selam yang bisa meluncurkan rudal nuklir ke negara-negara lain, yang disebut Fleet Ballistic Missile Submarine juga dikenal sebagai SSBN atau “boomer.”

Yang lainnya adalah Attack Submarine, dimaknai sebagai SSN, atau “serangan cepat.” SSBN berukuran lebih besar dibandingkan SN hingga 560 kaki (170 m) panjangnya, sedangkan SSN dibangun dengan spesialisasi pada kecepatan dan ketenangan dengan panjang sekitar 360 kaki (109 m) panjangnya.

Kapal selam nuklir, khususnya milik Amerika, memiliki tiga peran utama selama Perang Dingin: Mereka melakukan patroli pencegahan strategis, memburu kapal selam lain dan melakukan operasi khusus.

Patroli pencegahan strategis – SSBN, atau “boomer,” memainkan peran penting dalam postur nuklir strategis Amerika Serikat. Kehadiran rudal nuklir di lokasi terus berubah dan kedalaman membuat kapal selam ini praktis dapat diatasi sebagai pencegah nuklir.

Memburu   kapal selam – kapal selam Angkatan Laut dilengkapi alat untuk melacak, dan berburu – jika perlu – menghancurkan kapal selam musuh. Untuk melakukan hal ini SSN dilengkapi dengan anti-sub ranjau dan torpedo. Kapal selam ini ini masih menjadi mayoritas kapal selam nujklir Amerika hingga saat ini.

Sementara untuk operasi khusus, kapal selam yang memiliki rentang jarak jauh dan kecepatan tinggi menjadikan kapal selam ini sebagai pilihan utama untuk mengangkut tim operasi khusus, seperti tim SEAL Angkatan Laut masuk dan keluar dari wilayah musuh.

Kapal Selam ini juga ideal untuk diam-diam memata-matai tes rudal asing, manuver armada, latihan perang angkatan laut dan aktivitas pesisir. Dalam beberapa tahun terakhir, Angkatan Laut telah memperkenalkan kapal selam kelas baru, uided Missile Submarine (SSGN) yang dipersenjatai dengan rudal jelajah dan dikonfigurasi untuk melayani tujuan operasi khusus rahasia AS.

Karena angkatan laut sering harus mengambil bagian dalam latihan perang dan latihan angkatan laut lainnya, kapal selam menjadi alat sempurna untuk mengamati. Selain itu, setiap gerakan yang mencurigakan dari bahan atau tenaga masuk dan keluar dari pelabuhan negara lain dapat dideteksi oleh kapal selam nuklir.

Setidaknya enam negara saat ini mengoperasikan kapal selam nuklir: AS, Rusia, India, Prancis, China dan Inggris. Beberapa negara lain, seperti Brazil dan Pakistan, tertarik atau secara aktif berusaha untuk mengembangkan (atau pembelian) kemampuan nuklir kapal selam.

Kapal selam nuklir akhirnya menjadi lambang prestise sebuah bangsa. Belum lagi soal kemampuan defensif dan ofensif yang memang mengagumkan.

Exit mobile version