Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengajak para petinggi TNI dan Polri untuk merasakan bagaimana sensasi jet tempur Su-30. Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono, dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi diajak terbang dengan jet tempur Flanker-E yang dikenal sebagai jet tempur manuver tinggi tersebut.
Kegiatan diinisiasi Hadi sebagai bagian dari pemberian Brevet Wings, tanda penerbang kehormatan kepada Kapolri, KSAD, dan KSAL. Para jenderal tersebut terbang dari Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu 20 Desember 2017.
Dengan menggunakan seragam penerbang TNI AU mereka segera menuju keempat jet tempur yang sudah disiapkan. Keempat jet tempur andalan TNI AU tersebut didatangkan dari Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, khusus untuk acara hari ini.

Tak berselang lama keempat pesawat melesat di udara dan terbang selama kurang lebih 30 menit sebelum kembali mendarat di landasan pacu Lanud Halim Perdanakusuma.
Meski membawa para petinggi, jet tempur tersebut tidak terbang dengan lembut tetapi juga dengan berbagai manuver serta membentuk formasi. “Saya yakin Kapolri, KSAD, dan KSAL merasakan sensasi terbang dengan Sukhoi,” kata Hadi.
Namun, sensasi yang paling menegangkan, lanjut Hadi, justru terjadi saat proses pesawat akan mendarat. Sebab, pendaratan keempat pesawat milik TNI AU itu dengan menggunakan drag chute. Hal inilah yang sebelumnya tidak disampaikan kepada mereka.
“Saya yakin beliau bertiga tidak expect kalau ngerem-nya pesawat menggunakan drag chute sehingga saya yakin bertiga kaget semua,” kata Hadi sebagaimana dilaporkan Kompas.
Tito Karnavian mengaku senang bisa menjajal pesawat Sukhoi. Namun, ia mengakui manuver-manuver yang dilakukan pilot TNI AU membuatnya sempat pusing saat di udara.
“Awalnya nyaman, setelah itu dibawa manuver belok kanan-kiri, ke atas-ke bawah, kepala pusing juga,” kata Tito sambil tertawa.