Sebuah organisasi pemburu bangkai kapal yang mengalami kecelakaan, STEP Ventures mengumumkan bahwa tim pencari mereka menemukan kapal selam Perang Dunia II milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang tenggelam. Kapal selam USS S-28 yang terbaring di dasar laut pada kedalaman 8.700 kaki di dekat pulau Oahu di Hawaii tersebut ditemukan pada 20 September 2017 lalu.
STEP Ventures dalam pengumumannya Selasa 19 Desember 2017 mengatakan kapal selam tersebut hilang dengan seluruh 49 awak kapal selama latihan pada 4 Juli 1944, dan “dianggap sebagai salah satu kapal hilang yang paling penting di Pasifik tengah.”
“Ketika bom jatuh di [Pearl Harbor pada] 7 Desember [1941], kapal selam ini dirombak di Galangan Kapal Laut Pulau Mare di luar San Francisco, California,” kata organisasi tersebut di situsnya. “Dia adalah salah satu dari beberapa kapal yang dioperasikan pada Perang Dunia II dan pada awalnya dikirim ke Alaska untuk melindungi orang-orang Aleut terhadap kemungkinan invasi Jepang.”
BREAKING – Sunken World War II Submarine USS S-28 Located off Coast of Oahu. https://t.co/EgGuUDbCXH pic.twitter.com/MMiCAxe4gl
— Klaas Meijer (@klaasm67) December 15, 2017
STEP adalah singkatan dari “Search for Those on Eternal Patrol” atau pencarian orang-orang yang melakukan patroli abdi, sebuah eufemisme untuk para pelaut yang meninggal di laut. Tim ini terdiri dari sejarawan dan penjelajah yang berkomitmen untuk meng ungkap lebih banyak tentang sejarah laut.
Ekspedisi tersebut menggunakan kendaraan bawah air otonom dan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh untuk memfilmkan kapal selam yang rusak. Organisasi tersebut berencana untuk membagikan data yang dikumpulkannya dengan Angkatan Laut untuk menentukan apa yang menyebabkan kapal selam tersebut tenggelam.
Sebelum kapal selam tenggelam, kapal tersebut melakukan kontak dengan kapal Penjaga Pantai Amerika, namun situs Komando Sejarah dan Peninggalan Angkatan Laut Amerika mencatat bahwa “tidak pernah ada sinyal lagi setelah itu. Pencarian tidak menemukan hasil. Disimpulkan juga tidak terdengar suara yang mengindikasikan adanya ledakan di S-28. ”