Angkatan udara China kembali melakukan latihan jarak jauh pada Senin 18 Desember 2017 dengan terbang ke Laut Jepang yang mendorong jet Korea Selatan dan Jepang untuk mengawalnya. Pesawat-pesawat China juga kembali melakukan latihan pengepungan Taiwan dengan berputar-putar di sekitar wilayah tersebut.
China dalam beberapa bulan terakhir menggenjot latihan angkatan udara jarak jauh, terutama di sekitar Taiwan, yang diklaim oleh China sebagai bagian dari mereka.
Angkatan udara China mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat tempur dan pembom terbang melintasi Selat Tsushima yang memisahkan Korea Selatan dari Jepang dan memasuki perairan internasional di Laut Jepang.
Juru Bicara Angkatan Udara China Shen Jinke mengatakan Laut Jepang bukan milik Jepang sehingga latihan tersebut sesuai dengan hukum internasional. Latihan itu juga sudah direncanakan dan merupakan latihan rutin.
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat China terdiri dari dua jet tempur Su-30 dan dua pembom H-6 serta satu pesawat pengintai TU-154. Semua pesawat – tidak melanggar wilayah udara Jepang.
Di Seoul, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan lima pesawat militer China terlihat memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea, dan jet tempur bergegas menanggapi situasi tersebut. Pesawat China juga terbang melalui Zona Identifikasi Pertahanan Udara Jepang, kata mereka.
“Pesawat tempur kami melakukan tindakan taktis yang normal, mengidentifikasi model pesawat China dan melakukan pengawasan udara terbang sampai mereka pergi,” kata pernyataan Korea Selatan.
Militer Taiwan mengatakan bahwa China telah melakukan latihan terpisah pada saat bersamaan, menerbangkan pesawat melalui Saluran Bashi antara Taiwan dan Filipina dan kemudian kembali ke markas melalui Selat Miyako, ke utara Taiwan dan dekat pulau-pulau selatan Jepang.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya juga memantau Jepang mengirim pesawat tempur F-15 untuk mencegatnya.
Kementerian Pertahanan Jepang mengidentifikasi pesawat tersebut sebagai pesawat perang elektronik Y-8. Tidak ada pelanggaran terhadap wilayah udara Jepang dalam hal ini, kata kementerian tersebut.
Angkatan udara China pekan lalu melakukan “patroli pengepungan pulau” di dekat Taiwan, setelah seorang diplomat senior China mengancam bahwa China akan menyerang pulau tersebut jika ada kapal perang Amerika melakukan kunjungan ke sana.
China mencurigai Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, ingin mengumumkan kemerdekaan formal pulau tersebut. Tsai mengatakan bahwa dia ingin mempertahankan perdamaian dengan China namun akan mempertahankan keamanan Taiwan.