Pemberontak Houthi Yaman kembali meluncurkan rudal balistik yang mengarah ke ibukota Arab Saudi, Riyadh Selasa 19 Desember 2017. Namun pasukan pasukan koalisi pimpinan Saudi mengkonfirmasi berhasil mencegat rudal tersebut.
Juru Bicara Houhti Mohammed Abdussalam, dalam pernyataannya di Twittermengatakan rudal Volcano 2-H yang diluncurkan oleh pemberontak Yaman tersebut diduga menargetkan istana kerajaan al-Yamama. Pada saat yang sama, televisi yang dikontrol Houthi telah mengklaim bahwa rudal tersebut menargetkan sebuah pertemuan para pemimpin Saudi di istana tersebut.
Sementara pihak koalisi pimpinan Arab mengatakan bahwa serangan tersebut menargetkan daerah pemukiman di kota tersebut dan menambahkan bahwa belum ada laporan tentang kerusakan sejauh ini.
Koalisi yang dipimpin Saudi telah menuduh pemberontak Yaman menggunakan jalur masuk kemanusiaan untuk menyelundupkan “rudal Iran,” sementara Teheran belum mengeluarkan tanggapan terhadap pernyataan tersebut.
Reuters mengutip TV yang dikelola Houthi melaporkan serangan pemberontak yang menargetkan Riyadh menandakan sebuah tahap baru konfrontasi dengan Arab Saudi.
Sejumlah saksi mengatakan mendengar ledakan di ibukota Saudi. Meski informasinya tidak bisa segera diverifikasi, kemungkinan terkait dengan rudal tersebut.
Pertahanan udara Arab Saudi mencegat dua rudal balistik yang diluncurkan oleh Houthi pada bulan November. Rudal pertama ditembak jatuh pada 4 November di dekat bandara internasional Riyadh, sementara yang kedua disadap pada 30 November di selatan negara tersebut. Namun Washington Times dalam laporannya meragukan Saudi benar-benar bisa mencegat rudal yang diarahkan ke Bandara.
Setelah peluncuran rudal Houthi yang menargetkan Riyadh, koalisi pimpinan Saudi yang telah berjuang di negara ini sejak tahun 2015 atas permintaan pemerintahan Yaman yang diakui secara internasional memberlakukan blokade sementara di semua pelabuhan dan bandara Yaman untuk mencegah pengiriman senjata kepada pemberontak
Sementara Pangeran Mahkota Saudi telah menyalahkan Teheran atas peluncuran rudal Houthi. Pimpinan Iran telah membantah keras memasok senjata kepada pemberontak Yaman, namun berulang kali mengakui dukungan politik untuk gerakan Syiah.