Kelompok bersenjata menembak mati walikota kota, Misrata yang merupakan kota terbesar ketiga di Libya. Kelompok ini menyergap mobilnya ketika ada di dalam kota Minggu 17 Desember 2017.
Negara Afrika Utara penghasil minyak itu mengalami kekacauan sejak pemberontakan 2011, yang menggulingkan Muammar Gaddafi, namun Misrata, pelabuhan terbesar Libya, secara umum damai hingga sekarang.
Pejabat pemerintah mengatakan kelompok bersenjata tersebut mengejar mobil Walikota Mohamed Eshtewi setelah dia meninggalkan bandar udara Misrata menyusul kedatangannya dengan pesawat dari Turki, kata pejabat keamanan, dengan menambahkan bahwa tidak jelas siapa berada di belakang serangan itu.
Misrata, hampir 200 kilometer timur Tripoli, adalah pintu gerbang makanan dan barang impor lain ke Libya dan satu-satunya daerah bebas pajak negara tersebut.
Tempat tersebut adalah salah satu dari sedikit yang masih sering dikunjungi pengusaha asing, yang takut akan keamanan buruk di tempat lain.