Perusahaan United Technologies telah mendapatkan senilai US$ 6,7 miliar atau hampir Rp100 triliun dari Angkatan Udara Amerika Serikat untuk pemeliharaan mesin Pratt dan Whitney F-119 yang disematkan di jet tempur Lockheed Martin F-22 Raptor.
Kesepakatan yang diumumkan Kamis oleh Departemen Pertahanan tersebut, berada di bawah persyaratan kontrak kuantitas tak terbatas Angkatan Udara Amerika dan United Technologies.
F-22 Raptor adalah pesawat tempur superioritas generasi ke-5 dengan kemampuan serangan darat dan merupakan salah satu jet tempur paling canggih di dunia. Pesawat tersebut baru-baru ini telah terlibat dalam sejumlah pertempuran termasuk menyerang ISIS di Irak dan Suriah.
Jet tempur juga baru saja melakukan serangan pertama di Afghanistan untuk menghancurkan fasilitas narkotika Taliban di wilayah utara Provinsi Helmand.
Kontrak akan dikerjakan di beberapa pangkalan Angkatan Udara Amerika Serikat dan diharapkan selesai pada Desember 2025.