Su-57 dengan Mesin Baru Sudah Terbang, Tapi Masalah Masih Mengadang

Su-57 dengan Mesin Baru Sudah Terbang, Tapi Masalah Masih Mengadang

Jet tempur siluman Rusia Su-57 telah melakukan penerbangan perdananya dengan mesin baru Izdelie-30 minggu lalu. Tetapi bukan perjalanan jet tempur ini untuk mencapai performa terbaiknya masih akan terkendala dan lama.

Masalahnya adalah bahwa mesin baru tersebut tidak akan siap digunakan sampai tahun 2025 hingga pesawat tersebut tidak akan siap untuk produksi serial sampai tahun 2027.

“Pengujian baru saja dimulai,” kata Yuri Slyusar, presiden United Aircraft Corporation, kepada TASS beberapa waktu lalu. “Mereka akan, tentu saja, akan siap beberapa tahun terakhir,” kata Slyusar.

Sedikit yang diketahui tentang mesin Izdelie-30, namun kabarnya akan memberikan Su-57 dengan daya dorong 39.566 pon afterburning. Mesin ini juga akan meningkatkan efisiensi bahan bakar dan kemampuan stealth Su-57.

Jika data ini benar maka dalam hal kekuatan mesin, jet tempur Rusia ini akan mengalahkan F-22 Raptor. Jet tempur siluman pertama di dunia ini didorong oleh dua mesin turbofan F119-PW-100 yang masing-masing menyemburkan daya 35.000 lbs.

Angkatan Udara Rusia berencana untuk membeli selusin Su-57 yang dilengkapi dengan mesin AL-41F1 yang digunakan oleh prototipe pesawat pada tahun 2019, dan selama delapan tahun ke depan  akan terus membeli sejumlah kecil pesawat ini untuk pengujian

Saturnus AL-41F1 turbofan afterburning,  yang memberikan daya dorong masing-masing 32,500 lbs yang berarti di bawah Raptor. Mesin ini sama seperti yang digunakna pada Su-35.

Dengan demikian, kemampuan Su-57 dengan mesin Saturnus AL-41F1, di luar kemampuan siluman sebenarnya masih agak mirip dengan Su-35.

Ilmuwan penelitian senior CNA Dmitry Gorenburg mengatakan kepada Business Insider bahwa Rusia akan membeli 50-60 Su-57 dengan mesin AL-41F1. Sebanyak 12 yang pertama akan digunakan untuk tempur, sedangkan sisanya akan digunakan untuk pengujian.

“Moskow mungkin berpikir menunggu sampai [Su-57] memiliki mesin yang lebih baik, dan kemudian akan membeli banyak,” kata Gorenburg sebagaimana dilaporkan Business Insider Sabtu 16 Desember 2017.

Produksi Su-57, yang membuat penerbangan perdananya di tahun 2010, tidak hanya terhambat oleh masalah anggaran, menurut The Dirve tapi juga mengalamai penundaan, kecelakaan, dan rumor tentang perubahan desain masif.

Saksikan lagi saat Su-57 melakukan penerbangan pertamanya dengan mesin Izdelie-30: