More

    Drone Siluman Ini Sekilas Terlihat Biasa, Tetapi Dia Benar-Benar Berbeda

    on

    |

    views

    and

    comments

    BAE Systems telah meluncurkan desain pesawat baru yang bisa menjadi kemajuan besar dalam teknologi siluman. Pesawat tak berawak baru yang diberi nama MAGMA ini memang sekilas sama seperti drone yang lain, tetapi ketika terbang, maka tidak ada satupun bagian permukaan pesawat yang bergerak.

    Pesawat demonstrasi kecil,  yang telah menyelesaikan penerbangan pertama  menggunakan aliran udara untuk mengubah arah dan tidal lagi  menggunakan kontrol mekanis yang kompleks.

    Bagian besar dari pesawat yang ada sekarang ini memang tidak bergerak ketika terbang. Tetapi sesungguhnya ada bagian-bagian yang lebih kecil dari pesawat yang sering bergerak untuk mengendalikan arah pesawat terbang.

    Pesawat konvensional menggunakan sistem elevator, kemudi, dan aileron untuk mengendalikan arahnya  (atas dan bawah) atau (kiri ke kanan), dan arah roll. Perangkat mekanis ini biasanya berbentuk permukaan kontrol yang terpasang di bagian belakang penstabil sayap, horizontal, dan vertikal dan dikendalikan oleh pilot-atau kadang-kadang komputer penerbangan onboard.

    Kontrol permukaan telah menjadi bagian instrumental pesawat sejak awal abad ke-20. Mereka besar dan berat, dan membutuhkan mekanisme yang cukup rumit untuk menggerakkan mereka di tengah penerbangan.

    Mekanisme ini  membatasi manuver pesawat terbang, terkadang dengan konsekuensi tragis. Di antara pesawat tempur stealth generasi baru seperti B-2 Spirit, F-22 Raptor, dan F-35 Joint Strike Fighter, kontrol permukaan juga dapat mempengaruhi profil stealth pesawat, karena perangkat seperti sirip bergerak ke atas atau ke bawah, akan membuat pesawat lebih terlihat di radar.

    Inovasi MAGMA bisa menjadi solusi untuk mengatasi kompleksitas mekanis dan siluman, dan menyelesaikan hal ini dengan melakukan pengangkatan lift, kemudi, dan aileron sebagai sistem pengganti yang mengalihkan udara dari mesin dan blower udara.

    Proses pertama, yang dikenal sebagai kontrol sirkulasi sayap, mengalihkan udara dari mesin yang bergerak dengan kecepatan supersonik dan meniupnya melalui ke tepi trailing sayap. Proses kedua, yang dikenal sebagai fluidic thrust vectoring, menggunakan blower udara untuk mengubah arah knalpot pesawat.

    Gabungan kedua proses memungkinkan pilot mengendalikan arah pesawat hanya dengan memanipulasi udara di sekitarnya. Penghapusan kontrol hidrolik dan  diganti dengan saluran pengalihan udara dan blower udara, akan membuat pesawat dengan teknologi ini lebih murah, mudah perawatannya, dan lebih aman.

    MAGMA juga membantu menjaga agar pesawat tetap diam. Operator pilot atau pesawat tak berawak dapat mengubah arah tanpa takut melakukan hal itu membuat pesawatnya lebih terlihat radar.

    Teknologi MAGMA cukup mengesankan bahkan mungkin revolusioner. BAE Systems mengklaim, manfaatnya sangat besar sehingga harus segera diterapkan pada desain pesawat baru. Kontrol pesawat mekanis mungkin sudah berjalan seratus tahun dengan  baik, tetapi mungkin sudah saatnya hembusan udara untuk akhirnya mengambil alih.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this