Pesawat China Ini Jadi Pesaing Ketat F-15 Strike Eagle

Pesawat China Ini Jadi Pesaing Ketat F-15 Strike Eagle

Pada 1990-an, China berusaha meng-upgrade militernya. Operasi Desert Storm yang digelar Amerika di Timur tengah menjadi motivator besar bagi negara yang sedang tumbuh tersebut.

Hanya saja mereka punya masalah. Setelah pembantaian Tienanmen di tahun 1989, rencana untuk memodernisasi dengan teknologi dari Barat ditunda. Peristiwa itu melahirkan sejumlah sanksi dan embargo.

China bagaimanapun tetap menginginkan teknologi modern. Runtuhnya Uni Soviet kemudian menjadi jawaban atas situasi yang mereka hadapi. Jatuhnya Tembok Berlin melambangkan kematian Uni Soviet dan tiba-tiba tersedianya teknologi militer murah.

Salah satu hasil besar yang dibeli China adalah lisensi keluarga Su-27 / Su-30 / Su-33 Flanker. Meski awalnya China membeli pesawat yang dibangun di Rusia, mereka dengan cepat mulai membuat versi mereka sendiri. Varian China dari Su-30MKK adalah J-16.

Seperti Su-30, J-16 adalah pesawat tempur multi-peran dua kursi. Pesawat ini memiliki kecepatan tertinggi 1.522 mil per jam, jangkauan maksimum 1.864 mil, dan dapat membawa berbagai macam persenjataan, termasuk rudal udara ke udara, rudal udara ke permukaan, polong roket, dan bom. J-16 juga memiliki meriam 30mm. Saat ini, sebuah versi perang elektronik pesawat ini juga dibangun.

Tidak ada banyak J-16 yang masuk layanan. Want China Times pada 2014 menyebutkan hanya sekitar dua lusin pesawat ini yang terbang. Namun pesawat tiruan dari Rusia ini disebut sebagai pesaing dari F-15E Strike Eagle. Benarkah? Mari kita lihat videonya:

https://www.youtube.com/watch?v=WY2TL6TBTkU