Kanada bukanlah negara miskin. Mereka juga tidak pernah membeli senjata bekas. Tetapi kali ini, negara tersebut memilih untuk menjaga harga dirinya meski harus membeli jet tempur tua bekas negara lain.
Kanada akan membeli armada jet tempur F / A-18 Hornet yang sudah berusia 30 tahun dari Australia di tengah perselisihan perdagangan yang meningkat dengan Amerika, khususnya Boeing.
Rencana untuk membeli armada baru 18 Boeing Super Hornets disingkirkan setelah Amerika memberlakukan tarif 80% untuk impor pesawat penumpang Bombardier dan Kanada akan menghabiskan sekitar US$ 500 juta untuk armada pesawat kuno RAAF.
Ottawa mengumumkan tahun lalu bahwa mereka ingin membeli Super Hornets sebagai tindakan sementara ketika menjalankan kompetisi untuk 88 jet untuk menggantikan 77 pesawat tempur berusia 77 CF-18, namun membatalkan rencana tersebut dan memastikan perusahaan tersebut memiliki sedikit peluang untuk memenangkan banyak kontrak yang lebih besar kecuali jika membatalkan tuntutan perdagangan melawan produsen pesawat Kanada.
Pengumuman tersebut menandai titik baru terkait rendahnya hubungan antara pemerintah Liberal Kanada dan Boeing dan meragukan masa depan kerja sama pertahanan dengan perusahaan kedirgantaraan Amerika, yang mengatakan bahwa pihaknya mendukung lebih dari 17.500 pekerjaan di Kanada.
Namun Boeing mengindikasikan tidak akan mundur karena tantangan perdagangan dan isu tersebut telah menjadi masalah politik bagi perdana menteri Kanada, Justin Trudeau. Andrew Scheer, pemimpin partai oposisi Konservatif pada hari Selasa mengolok-oloknya karena telah membeli jet tua.
“Jika perdana menteri sangat tertarik untuk membeli pesawat tua, saya memiliki minivan lama yang ingin saya tunjukkan kepadanya,” kata Scheer dengan tertawa di House of Commons.
Jonathan Vance, kepala staf pertahanan Angkatan Bersenjata Kanada, mengatakan kepada ABC News, jet-jet Australia akan menjadi langkah sementara saja sampai armada tempur generasi berikutnya dikirim sekitar tahun 2025.
Kanada adalah bagian dari konsorsium yang membantu mengembangkan pesawat tempur siluman F-35 Lockheed Martin dan pemerintah Konservatif sebelumnya mengumumkan pada tahun 2010 bahwa pihaknya akan membeli 65 pesawat.
Namun dalam kampanye pemilihan 2015 Trudeau bersumpah untuk tidak membeli pesawat tempur dengan alasan terlalu mahal. Tetapi sikapnya mulai melunak setelah dia terpilih.
Sejumlah pesawat tempur bersaing untuk mengisi kebutuhan Kanada termasuk jet tempur Eurofighter Typhoon dan Dassault Rafale. Jika Kanada memilih Typhoon atau Rafale, mereka harus memutuskan apakah akan menggunakan senjata Amerika atau membeli sistem persenjataan Eropa dan mengintegrasikannya dengan yang digunakan oleh pasukan Amerika.
Seorang pakar pertahanan mencatat bahwa Inggris, Jerman dan Italia berniat untuk mengoperasikan F-35 dan Eurofighter, bukti bahwa Kanada dapat membeli jet Eropa tersebut dan masih beroperasi dengan F-35 angkatan udara Amerika.
Meskipun Kanada akan memperpanjang jangka waktu beberapa CF-18 sampai 2025 sampai menunggu jet tempur baru analis pertahanan Global Global Affairs Institute David Perry pada Rabu 13 Desember 2017 memprediksikan Ottawa akan menjaga agar pesawat tua tersebut beroperasi lebih lama dari yang direncanakan.