More

    Setelah 22 Mirage F1, Draken Akuisi 12 Jet Tempur Cheetah

    on

    |

    views

    and

    comments

    Draken International, salah satu angkatan udara swasta mengumumkan telah mengakuisisi 12 pesawat tempur Atlas Cheetah Afrika Selatan, yang memperkuat fokus perusahaan guna memberikan kemampuan canggih kepada kliennya.

    Karena permintaan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya musuh terus meningkat di seluruh Kementerian Pertahanan Amerika dan secara global, jet Cheetah baru  Draken akan menyediakan platform supersonik yang dilengkapi radar USAF, USN, dan USMC untuk pelatihan,” demikian pernyataan Draken di laman resminya Selasa 12 Desember 2017.

    Draken meyakini pesawat buatan Denel Aeronautics Afrika Selatan ini memiliki kemampuan yang sangat baik untuk menjadi aggressor yang melatih kemampuan tempur udara ke udara pilot Amerika dan negara lain. Dari 12 pesawat yang dibeli sembilan adalah model Cheetah C (satu kursi) dan tiga model D (dua kursi).

    Armada Draken diharapkan akan mencapai status operasional pada pertengahan 2018. Selain pengadaan armada Cheetah, Draken dan Denel juga menciptakan kemitraan yang akan mencakup dukungan layanan lanjutan untuk membantu memastikan keandalan kinerja.

    Draken saat ini menjadi satu-satunya angkatan udara swasta yang digunakan oleh Pentagon untuk menjadi aggressor yang menggunakan jet tempur generasi keempat.

    Mereka diperkuat dengan Skyhawks A-4  yang dilengkapi radar APG-66, dan L-159 Honey Badgers dengan radar GRIFO-L yang telah terbukti menjadi musuh yang sangat efektif bagi USAF, USAF, USMC dan mitra internasional.

    “Melengkapi armada Draken dengan Cheetah  akan menawarkan kepada pelanggan platform yang sangat mumpuni namun sangat hemat biaya.”

    Sebelumnya Draken juga mengakuisi 22 jet tempur F1 Mirage yang dilengkapi radar modern. Kedua pesawat ini terlihat mirip karena memang Cheetah didasarkan pada Mirage.

    Cheetah memiliki kecepatan Mach 2.2 dan dilengkapi dengan radar, radar warning receivers, dan avionik cangih lainnya.  Cheetah juga memiliki rata-rata 500 jam pada setiap badan pesawat dan jauh lebih muda daripada F-16, F-15 dan F / A-18 yang akan mereka tantang dalam kapasitas mereka sebagai Red Air.

    “Dengan pembelian Mirage F1M dan Mirage Cheetah Afrika Selatan kami, kini kami memiliki kemampuan untuk menghadirkan kemampuan generasi keempat supersonik, modern, dan benar-benar menjadi ancaman dengan harga yang sangat terjangkau,” kata Sean Gustafson, VP Pengembangan Bisnis di Draken.

     

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this