Setelah melalui perjuangan panjang dan rumit Iran akhirnya bisa mendapatkan sistem rudal S-300 dari Rusia. Sistem senjata yang didambakan Iran untuk menjaga wilayah udaranya terutama dari ancaman Israel dan Amerika.
S-300 hanyalah sekelumit kisah dari terjalnya penjualan senjata Rusia ke negara di Timur Tengah tersebut. Hampir setiap langkah yang membuka harapan kemudian diadang berbagai masalah termasuk intervensi Amerika dan juga sanksi PBB.
Rusia dan Republik Islam Iran mulai kerja sama teknik militer aktif pada tahun 1990. Hanya saja Rusia saat ini memiliki penjualan produk dan jasa militer sangat terbatas ke Iran setelah negara ini mulai mampu berswasembada teknologi militernya.
Rusia dan Iran menandatangani kesepakatan kerjasama militer besar pada hari Selasa (20/01/2015), selama kunjungan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu ke Teheran, yang, menurut menteri, merupakan langkah besar dalam kemitraan bersenjata kedua negara.
Rusia dan Republik Islam Iran mulai kerja sama teknik militer aktif pada tahun 1990. Menurut berbagai sumber, bekas Uni Soviet telah menyampaikan senjata dan teknologi militer senilai 733-890 juta dollar Amerika pada akhir tahun 1990. Kerjasama militer-teknis bilateral diatur oleh beberapa perjanjian antar-pemerintah yang ditandatangani pada tahun 1989, 1990 dan 1991.
Dalam perjanjian tersebut, Moskow menyediakan Teheran Mikoyan-Gurevich MiG-29 Fulcrum dan Sukhoi Su-24MK pembom taktis, kapal selam diesel listrik kelas Kilo 877EKM (termasuk membangun fasilitas perumahan dan pemeliharaan) dan sistem rudal darat ke udara S-200VE Vega-E. Di bawah perjanjian, juga Iran memproduksi T-72 tank dan BMP-2 kendaraan tempur infanteri di bawah lisensi Rusia.
Pada tahun 1990, Iran menerima 14 jet tempur MiG-29 pertama. Pengiriman pesawat ke negara meningkat pada tahun 1991 dan termasuk 12 Su-24 dan 20 MiG-29 / MiG-29UB. Pada 1990-1991, Iran menerima 350 R-27R dan 576 R-60 rudal udara ke udara yang diperuntukkan untuk MiG-29. Tambahan enam MiG-29 / MiG-29UB dikirim ke Iran pada 1993-1994.
Antara tahun 1993 dan 1997, Rusia menyampaikan sekitar 120 kendaraan tempur infanteri BMP-2 dan 800 9M111 rudal anti-tank. Pada 1992-1996, Iran menerima tiga kapal selam kelas Kilo kelas 877EKM dengan total harga 750 juta dollarPada awal 1990-an, penjualan rata-rata senjata Rusia tahunan ke Teheran diperkirakan sekitar $ 500 juta dan merupakan sekitar 85 persen dari seluruh ekspor Rusia ke Iran.