Bisa Jadi Pesawat Alien, Ilmuwan Pelajari Objek Antargalaksi Pertama

Bisa Jadi Pesawat Alien, Ilmuwan Pelajari Objek Antargalaksi Pertama

Para ilmuwan berencana untuk mempelajari sebuah asteroid misterius berbentuk cerutu, objek antargalaksi pertama yang terdeteksi. Dari bentuknya yang unik ini bisa jadi objek tersebut adalah pesawat alien.

Objek tersebut dinamai Oumuamua, bahasa Hawaii yang berarti “pembawa pesan,” ini pertama kali terlihat di tata surya pada bulan Oktober.

Ini adalah asteroid pertama yang terlihat tiba di lingkungan galaksi kita setelah melesat melintasi ruang antarbintang dengan kecepatan hampir 200.000 mil per jam.

Benda tak dikenal itu pertama kali diketahui oleh teleskop Pan-STARRS1 yang bertengger di atas sebuah gunung berapi di Hawaii. Asteroid ini berukuran sekitar 800 meter namun sangat tipis dan memanjang. Ini adalah bentuk aneh, yang telah mendorong spekulasi bahwa bisa saja objek tersebut adalah pesawat ruang angkasa yang dibangun oleh mahkluk peradaban maju.

Benda yang bergerak cepat melintasi langit malam, pada awalnya dianggap sebagai asteroid biasa, melayang di sepanjang orbit matahari.

“Mungkin alien memiliki kapal induk yang bergerak cepat dan melepaskan pesawat ruang angkasa kecil yang secara bebas jatuh ke dalam sistem planet dalam sebuah misi pengintaian,” kata Avi Loeb, seorang astrofisikawan dari Harvard University kepada Scientific American Selasa 12 Desember 2017.

Meskipun Oumuamua sekarang dua kali lebih jauh dari Bumi ke jarak matahari, para astronom dari proyek Breakthrough Listen akan mendengarkannya di empat pita radio yang digunakan Teleskop Green Bank di West Virginia mulai Rabu 13 Desember 2017.

Breakthrough Listen adalah bagian dari pencarian miliarder Rusia Yuri Milner senilai US$ 100 juta untuk mencari kehidupan makhluk luar angkasa yang cerdas.

Para ilmuwan yang mengerjakan transportasi antariksa jarak jauh sebelumnya menyarankan bahwa bentuk cerutu atau jarum adalah arsitektur yang paling mungkin untuk pesawat luar angkasa antar bintang, karena ini akan meminimalkan gesekan dan kerusakan akibat gas dan debu antar bintang.