Seperti dilaporkan sebelumnya Rusia mengembangkan versi modern dari Sukhoi Su-30SM Flanker-H yang menampilkan upgrade avionik dan senjata yang ditunjuk sebagai Su-30SM1. Pesawat ini akan memanfaatkan pengalaman operasional yang didapat Rusia selama operasinya di Suriah.
Ada pertanyaan menarik sebenarnya, bahwa Rusia telah memiliki jet tempur Su-35 yang selalu dikatakan sebagai pesawat terbaik di dunia, tetapi kenapa mereka masih terus mengembangkan Su-30, terutama Su-30SM?
Pasukan Aerospace Rusia terus menerima pengiriman jet tempur Su-30SM. Kecepatan pengiriman bahkan melebihi Su-35.
Su-30SM yang diproduksi oleh produsen pesawat Irkutsk di bawah kontak dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Su-30SM telah dipasok ke Angkatan Aerospace sejak 2012, dengan Naval Aviation sejak 2014. Selama tahun 2016 saja Angkatan Udara Rusia menerima lebih dari 60 jet tempur dua kursi ini.
Su-30SM adalah jet tempur generasi 4 ++, yang dikembangkan oleh Rusia Sukhoi Aviation Holding Company. Pesawat ini merupakan turunan dari pesawat dua kursi Su-27UB (Flanker) yang memiliki kemampuan tempur udara ke udara dan udara ke darat.
Su-30SM adalah jet tempur multirole super bermanuver yang diadaptasi untuk memenuhi semua kebutuhan Angkatan Aerospace Rusia, termasuk dalam hal peralatan radar radio, sistem komunikasi, identifikasi, sistem ejeksi, dan sejumlah sistem pendukung.
Pesawat dilengkapi dengan radar bertahap, mesin trust vectoring, dan stabilisator horizontal. Pesawat ini juga sangat mampu membawa senjata udara ke udara dan udara ke permukaan paling canggih di gudang Rusia.
Kementerian itu mencatat bahwa spesifikasi manuver membuat Su-30SM mampu melakukan manuver aerobatic baru, termasuk berputar dikendalikan dan penerbangan horisontal kecepatan rendah dengan sudut elevasi 60 derajat.
Su-30SM juga telah ditingkatkan dalam hal kemampuan tempur, termasuk dalam mengakuisisi dan menghancurkan target. Potensi pesawat ini sama dengan kemampuan dua jet generasi sebelumnya.
Untuk Su-30SM1 kemungkinan memiliki fitur sistem manajemen senjata yang telah diupgrade dan membawa berbagai senjata presisi yang dipandu Rusia termasuk rudal udara ke permukaan KAB-250 dan Х-59МК2. KAB-250 merupakan jawaban Rusia terhadap small diameters bomb 250-pound Pentagon. Senjata ini menggunakan pembimbing inersia GPS / GLONASS atau bisa dipandu oleh laser.
Su-30SM dilengkapi dengan mesin AL-31FP buatan Rusia. Pesawat ini dapat terbang hingga 3.000 km tanpa mengisi bahan bakar dan tangki bahan bakar tambahan.
Su-30SM memang bukan pesaing bagi jet generasi kelima seperti Su-57 Rusia atau F-22 Amerika, karena tidak adanya teknologi siluman canggih. Pesawat ini memang tidak dirancang untuk menjadi siluman dan tugas utamanya adalah taktik tempur.
Dengan kemampuan tersebut Rusia akhirnya masih sangat membutuhkan pesawat ini dalam jumlah banyak.
Tetapi kenapa tidak Su-35 yang katanya jauh lebih canggih? Jawabannya jelas, Su-35 jauh lebih mahal dibandingkan Su-30SM, sementara fungsi antara kedua pesawat sebenarnya tidak jauh berbeda.
Kedua pesawat tidak memiliki karakter siluman, dan sama-sama generasi 4++. Jadi kenapa harus ngotot pakai Su-35 kalau tugas bisa diselesaikan oleh yang lebih murah? Bahkan mungkin Su-35 tidak akan sesukses Su-30SM dalam hal produksi setelah Su-57 benar-benar masuk garis produksi.