Dalam kondisi tertentu, Amerika sangat mungkin kalah jika terjadi konflik dengan Rusia di Eropa atau China di Taiwan. Hal itu terungkap dalam laporan thing tank Amerika RAND.
Dalam laporan yang dikutip CNBC Sabtu 10 Desember 2017 disebutkan laporan yang disusun oleh thing tank yang bermarkas di Amerika tersebut berjudul “U.S. Military Capabilities and Forces for a Dangerous World.” (Kemampuan Militer dan Pasukan Amerika untuk Dunia yang Berbahaya).
Menurut dokumen setebal 190 halaman tersebut, kemampuan dua negara yakni Rusia dan China telah maju sedemikian rupa sehingga dalam kondisi tertentu mereka dapat memiliki keunggulan militer atas Amerika.
Penulis dokumen tersebut mengklaim bahwa saat ini, angkatan bersenjata Amerika kurang terlatih dan siap terutama dalam hal komponen layanan aktif.
“Singkatnya, dengan memberikan kekuatan militer yang diminta oleh strategi keamanan nasional ambisius Amerika Serikat, yang tidak pernah mudah, baru-baru ini menjadi jauh lebih menantang,” demikian bunyi laporan tersebut.
“Penilaian dalam laporan ini akan menunjukkan bahwa pasukan Amerika bisa, dengan asumsi yang masuk akal, kalah dalam perang berikutnya, meskipun Amerika Serikat mengalahkan pasukan militer China dengan rasio 2,7: 1 dan Rusia pada 6 : 1. Bangsa ini perlu melakukan yang lebih baik dari ini,” tambah laporan tersebut.
Menurut analis lembaga tersebut, NATO kemungkinan akan kesulitan jika Rusia memutuskan untuk menyerbu negara-negara Baltik.
“Singkatnya, kami menyimpulkan bahwa, seperti dengan postur saat ini NATO tidak dapat mempertahankan negara-negara Baltik saat diserang Rusia,” dokumen tersebut mengatakan.
Dalam kasus China, Amerika akan memiliki masa sulit untuk mempertahankan Taiwan jika Beijing memilih untuk merebut kembali pulau tersebut. Selain itu, China mempelajari kampanye militer Amerika sebelumnya untuk mengembangkan strategi berdasarkan hal tersebut.
