Tank Rusia Kini Bisa Menuju Pertempuran dengan Melewati Karpet Baja
KVD

Tank Rusia Kini Bisa Menuju Pertempuran dengan Melewati Karpet Baja

Selama Perang Dunia II Front Timur telah menjadi medan sulit bagi tank karena wilayahnya yang berlumpur lengket. Banyak dari tank akhirnya terjebak dan tidak bisa bergerak sama sekali.

Sampai saat inipun lumpur masih menjadi masalah besar bagi militer Rusia. Hingga akhirnya Rusia mengembangkan sebuah truk peletak jalan yang bisa digunakan pasukan tekniknya. Kendaraan yang disebut sebagai KVD singkatan bahasa Rusia yang berarti “sistem jalan sementara,” ini mampu meletakkan lembaran aluminium sepanjang 50 meter yang membantu tank dan kendaraan lapis baja lainnya melintasi area dengan tanah liat yang menjebak.

Lebih dari 72 tahun sejak pengembangan tank muncul pada akhir Perang Dunia II, militer belum menemukan solusi untuk mengatasi lumpur. Sebagai gambaran betapa buruknya lumpur bagi sebuah tank, bisa dilihat dalam video di bawah ini yang menggambarkan T-90 yang terjebak dalam rawa sebelum ditarik keluar oleh tangki lain.

https://www.youtube.com/watch?v=wr6v8BC-2sw

Jika dalam medan perang maka kemungkinan tentara sudah meninggalkan tank tersebut di sana untuk menghindari serangan. Bagaimanapun tank terjebak akan menjadi sasaran empuk lawan. Tidak hanya lumpur yang harus dihadapi, tapi rawa juga menjadi kendala besar bagi pasukan tank

Sergey Suvorov, seorang ahli tank Rusia yang diwawancarai Izvestiya pada Oktober 2017 lalu mengatakan bagaimana Operasi Bagration  yakni serangan lapis baja Soviet besar pada musim panas 1944 yang menghancurkan kelompok besar Angkatan Darat Jerman.

“Tujuan utamanya adalah agar kolom tangki bergerak ke belakang Angkatan Darat Jerman,” kata Suvorov mengatakan kepada surat kabar tersebut. “Waktu itu mereka hanya meninggalkan kendaraan yang terjebak dalam lumpur dan terus menyerang, tapi itu tidak akan terjadi pada KVD.”

Jalan baja KVD bisa dilewati beban hingga 60 ton, lebih dari cukup untuk dilintasi tank tempur utama termasuk tank baru T-14 Armata Rusia. Peralatan ini ditempatkan di truk KamAZ-63501 yang memutas “karpet” dengan motor listrik. Kementerian Pertahanan Rusia telah melakukan tes pendahuluan di rawa sedalam dua meter dan dilwati kendaraan berat. “Jalan tetap utuh,” tulis Izvestia.

Selain bergerak melalui rawa, KVD dapat membantu operasi penyeberangan sungai. Tentara Rusia menggunakan jembatan pontoon berat, PP-2005M yang juga dibawa truk KamAZ. Kendaraan ini bisa terjebak dalam lumpur di sepanjang tepian sungai saat menggelar jembatan.

Dengan demikian, solusinya adalah meletakkan jalan sementara, berkendara ke sana, dan kemudian menjatuhkan ponton. Ini adalah perangkat keras yang tampaknya sepele tapi akan menjadi kunci penting dalam fleksibilitas kekuatan lapis baja Rusia.