Afghanistan mengklaim serangan udara mereka menewaskan Komandan Pasukan Khusus Taliban yang dikenal sebagai Red Unit meninggal dunia.
Red Unit atau juga dikenal sebagai Danger Unit menjadi nama yang cukup menggentarkan pasukan nasional Afghanistan dan juga tentara Amerika. Mereka merupakan sebuah unit Taliban yang mendapatkan perhatian khusus dan disebut telah bertanggungjawab pada sejumlah serangan mematikan terhadap pasukan keamanan Afghanistan.
Pasukan khusus ini juga dikenal dengan sebutan “Sara Kheta” yang artinya sama dengan Red Unit. Tidak seperti pejuang Taliban biasa, para analis mengatakan bahwa pasukan ini lebih terlatih dan memiliki senjata yang canggih untuk dikirim ke operasi khusus dengan menargetkan pangkalan dan pos dari Tentara Nasional dan kepolisian Afghanistan.
Penyebutan pertama unit “pasukan khusus” Taliban muncul pada bulan Juni 2015, ketika pejuang Taliban menerbitkan foto di media sosial yang menunjukkan sebuah kamp pelatihan dimana calon personel pasukan khusus dilatih dengan senapan mesin berat dan senjata anti-pesawat terbang.
Pada bulan Desember 2015, Taliban mengatakan bahwa pihaknya melepaskan pasukan khusus untuk membunuh pejuang yang bersekutu dengan kelompok militan ISIS yang telah muncul di Afghanistan awal tahun itu.
Pada bulan Agustus 2016, pejabat militer Afghanistan mengkonfirmasi keberadaan Unit Merah Taliban di provinsi Helmand bagian selatan.
Namun, unit tersebut berhasil mencapai puncaknya dalam kurun waktu sekitar sebulan terakhir ini. Pada 1 November, Taliban mengunggah foto unit tersebut di akun Telegram mereka. Foto-foto tersebut menunjukkan anggota Red Unit dengan seragam baru dan dipersenjatai dengan peralatan taktis yang biasa dipakai oleh tentara dan tim penegak hukum di seluruh dunia.
Beberapa minggu kemudian, pejabat Afghanistan menyalahkannya unit ini atas serentetan serangan pada 13 dan 14 November, di mana puluhan personel keamanan Afghanistan terbunuh di provinsi Kandahar dan provinsi Farah.
Pada 3 Desember, badan intelijen Afghanistan mengatakan bahwa komandan unit baru tersebut, Mullah Shah Wali, yang juga dikenal dengan Mullah Naser, tewas dalam operasi udara di Provinsi Helmand pada minggu sebelumnya.
Next: Apa Yang Membedakan dengan Unit Taliban Lainnya?
Lantas apa yang membedakan pasukan khusus ini dengan unit Taliban lainnya?
“Yang membedakan kekuatan ini dari unit tempur lainnya adalah pelatihan intensif dan lama, taktik, senjata dan peralatannya serta strukturnya,” kata Borhan Osman, analis senior Afghanistan di International Crisis Group (ICG).
“Unit ini terutama digunakan untuk intervensi cepat, sasaran bernilai tinggi, operasi khusus, atau serangan untuk merebut daerah yang sangat strategis, menembus pengepungan utama pasukan Taliban reguler, jailbreak, dan mengawal pemimpin penting,” tambah Osman.
Analis militer memperkirakan ukuran unit ada di banyak tempat dengan beranggotakan ratusan hingga 1.00an personel.
Taktik dan kemampuan mereka dipamerkan dalam serangan bulan November saat pejabat Afghanistan mengatakan unit tersebut, dilengkapi dengan laser dan perlengkapan penglihatan malam, menyerang pos pemeriksaan polisi dan pangkalan militer dan dengan cepat meninggalkan tempat kejadian untuk menghindari serangan udara NATO.
Pada 14 November, unit tersebut mengemudikan truk pickup yang berisi bahan peledak ke titik pemeriksaan polisi dan kemudian melancarkan serangan terhadap 14 pos di dekatnya, menewaskan lebih dari dua lusin petugas polisi.
Di Provinsi Farah pada hari yang sama, unit Taliban dengan menggunakan night-vision membunuh delapan petugas polisi di tempat tidur mereka pagi-pagi sekali. Tiga petugas polisi di provinsi tersebut juga tewas dalam serangan malam sekitar waktu yang sama.
Militer Amerika telah melengkapi banyak tentara Afghanistan dengan peralatan penglihatan malam hari, namun polisi jarang memilikinya.
“Unit Merah dan pasukan reguler Taliban menggunakan jenis senjata yang sama: senjata ringan, RPG, dan senapan mesin,” kata Bill Roggio, peneliti senior Foundation for Defense of Democracies, think tank yang berbasis di Washington.
“Biasanya, Unit Merah memiliki senjata baru, dan kadang-kadang terlihat dengan perangkat penglihatan malam yang kemungkinan didapat dengan menyita dari pasukan Afghanistan.”
Unit ini diyakini dilengkapi dengan persenjataan Taliban yang paling maju, termasuk roket 82 milimeter, laser pointer, senapan mesin berat, dan senapan serbu M-4 buatan Amerika.
Mereka juga diketahui telah menggunakan dan memiliki puluhan truk Humvees dan Ford Ranger yang dicuri dari pasukan Afghanistan.
Next: Seberapa Besar Ancaman Mereka?
Namun Ahmad K. Majidyar, pakar Asia Timur Tengah dan Timur Tengah di Middle East Institute yang berbasis di Washington, mengatakan bahwa menyesatkan memanggil unit ini sebagai pasukan khusus karena tidak memiliki kemampuan komando bahkan jika dibandingkan Pasukan Khusus Afghanistan, apalagi unit komando elit seperti Navy SEAL Team Six.
“Red Unit lebih merupakan kelompok bersenjata berat yang digunakan dalam serangan mendadak terhadap pos pemeriksaan keamanan Afghanistan yang rentan,” katanya.
“Unit juga memiliki sniper terlatih yang membantu gerilyawan Taliban dalam serangan mereka terhadap pasukan Afghanistan.”
“Unit Merah merupakan ancaman signifikan bagi pasukan Afghanistan,” kata Roggio. “Mereka sangat sukses di medan perang saat berhadapan dengan unit Afghanistan.”
Roggio mengatakan bahwa unit tersebut beroperasi seperti pasukan kejut, yang sering memimpin serangan di pusat distrik Afghanistan, pangkalan militer, dan pos terdepan.
Misi yang dipimpin NATO di Afghanistan telah mengatakan bahwa pihaknya tidak melihat bukti bahwa Taliban memiliki persenjataan canggih seperti peralatan penglihatan malam, yang oleh pejabat Afghanistan didapat dari membeli di pasar gelap atau merebut dari militer Afghanistan.
Kepala polisi Kandahar, Jenderal Abdul Raziq, mengatakan bahwa Red Unit adalah bagian dari “pendekatan dan taktik baru Taliban”. Dia menambahkan bahwa senjata mereka dilengkapi dengan baik dan sangat mematikan.
Majidyar mengatakan bahwa dia mengharapkan Red Unit mendapat tekanan yang meningkat jika Presiden Donald Trump melonggarkan peraturan keterlibatan Amerika. “Taliban akan menderita kekalahan yang lebih signifikan di medan perang dalam beberapa bulan mendatang,” katanya memprediksi.