Pyongyang dilaporkan telah melakukan penelitian senjata biologis selama dasawarsa terakhir dan saat ini telah mendekati kemampuan untuk menciptakan teknologi pemusnah massal tersebut.
Ketakutan pertama tentang program senjata biologis Korea Utara diungkapkan pada tahun 2006 ketika pejabat intelijen Amerika mengirim sebuah laporan ke Kongres yang memperingatkan tentang pengembangan senjata biologis oleh Pyongyang. Sebagaimana dilaporkan The Washington Post Minggu 10 Desember 2017 pada tahun 2006, Korea Utara tidak dapat memproduksi senjata biologis karena kurangnya keterampilan teknis.
Menurut pejabat intelijen Amerika dan Asia, Pyongyang kini telah memperoleh teknologi yang diperlukan tersebut dan terus bergerak untuk memperoleh senjata biologis.
“Orang-orang Korea Utara memiliki agen [biologis] dengan berbagai cara. Pertanyaan yang masih ada sekarang adalah, mengapa mereka memperoleh materi dan mengembangkan sains, namun belum menghasilkan senjata?” Kata seorang pejabat senior AS, seperti dikutip The Washington Post
Menurut surat kabar tersebut, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un juga mengirim ilmuwan mereka ke luar negeri untuk mencari gelar lanjutan dalam bidang mikrobiologi.
Korea Utara secara aktif bekerja untuk menciptakan senjata pemusnah massal. Pada tahun 2017, Pyongyang melakukan sejumlah uji coba nuklir dan rudal, yang memicu sanksi dan ketegangan dari PBB. Pengujian senjata ini menjadi salah satu alasan meningkatnya suhu ketegangan di semenanjung yang secara praktis masih dalam kondisi perang tersebut.
Baca juga:
Mengapa Menetralisir Nuklir dan Senjata Kimia Korea Utara Sangat Sulit?