Selama beberapa dekade Amerika Serikat begitu sibuk dengan pencarian teknologi siluman yang sempurna, tetapi pengembangan jet tempur F-35 menunjukkan betapa rumit untuk menjadikan mimpi ini menjadi kenyataan.
Teknologi siluman dalam bentuk berbeda-beda sebenarnya telah dikembangkan manusia sejak ribuan tahun. Salah satu senjata siluman paling awal yang tercatat adalah batu yang digunakan oleh David yang untuk membunuh raksasa Goliat.
Dikisahkan David meninggalkan senjata konvensional kala itu seperti helm, pedang, dan baju besi. Sebaliknya, dia memilih ketapel dan beberapa batu yang disimpan di kantong agar tidak terdeteksi musuh.
Tidak jelas sampai sejauh mana David menguji senjatanya sebelum melakukan pertempuran, tapi ia mungkin telah bereksperimen. Diceritakan bagaimana sebelumnya dia memukul dan membunuh singa dan beruang yang mengancam dombanya juga dengan ketapel.

Dalam konsep ini tidak jauh berbeda dengan pengembangan senjata canggih saat ini. Pengembangan dan pengujian tetap penting. Hanya biaya dan taruhannya jauh lebih tinggi untuk saat ini. Pesawat siluman supersonik F-35 Joint Strike Fighter adalah contoh gamblang bagaimana begitu banyak pertaruhan dalam pengembangan senjata. Meski masih dalam proses, F-35 sudah menjadi proyek senjata paling mahal dalam sejarah militer.
Pada saatnya nanti jika program F-35 sepenuhnya berjalan – dengan armada Amerika mencapai lebih dari 2.400 pesawat yang direncanakan akan dicapai pada 2030-an, total biaya yang harus dikeluarkan melebihi US$ 1 triliun.
Satu miliar dolar dia antaranya hanya untuk membeli helm pilot yang sangat canggih yang harga per bijinya US$400.000. Dan meskipun F-35 supersonik dan disebut paling canggih pada abad ke-21, masih muncul pertanyaan skeptis apakah pesawat itu layak dan senilai dengan uang dan usaha yang telah dikucurkan, atau bahkan apakah pesawat ini akan seefektif batu David.
Joint Strike Fighter adalah mesin yang sangat kompleks. Sejarah membuktikan bahwa semakin rumit sebuah perangkat maka semakin banyak peluang munculnya ketidakberesan. Berkali-kali jet tempur ini menghadapi masalah yang mengakibatkan penundaan dan pembengkakan biaya.
Kemampuan jet tempur ini juga kerap diremehkan. Bahkan dianggap tidak akan mampu bertarung dengan jet tempur generasi ke-4 seperti F-16.
Tetapi Lockheed Martin dan pendukung F-35 bersikukuh bahwa teknologi siluman yang menjadi kekuatan untuk memungkinkan pilot untuk menyelinap menerobos pertahanan musuh dengan tanpa terdeteksi, menembak target darat dan membuat liburan sebelum musuh dapat mencari tahu apa yang terjadi. Tidak rewel, tidak ada perlawanan dan tentu saja tidak ada pertempuran udara.