Seoul Siapkan Rp321 M untuk Pasukan Khusus Pemenggal Kim Jong un

Seoul Siapkan Rp321 M untuk Pasukan Khusus Pemenggal Kim Jong un

Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan telah mengumumkan anggaran sekitar US$ 310.000 atau sekitar Rp4 miliar untuk melengkapi pasukan khusus mereka yang bertugas melenyapkan pemimpin musuh, tentu saja salah satunya pemimpin Korea Utara, Kim Jong un.

Uang tersebut telah dialokasikan untuk pembelian pesawat tak berawak bunuh diri dan pengawasan serta senapan mesin  serta peralatan lainnya.

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan yang tidak mau disebutkan namanya kepada Korea Herald Sabtu 9 Desember 2017 dana tambahan hingga US$ 23,7 juta atau sekitar Rp321 miliar telah disiapkan untuk unit ini.

Para ahli yang berbicara dengan surat kabar tersebut mengatakan bahwa dibutuhkan beberapa waktu agar unit tersebut dapat beroperasi penuh, mengingat saat ini mereka tidak memiliki helikopter transportasi canggih yang dapat membawa mereka menyusup ke wilayah Korea Utara.

Analis mengatakan bahwa sampai Korea Selatan mencapai kemampuan ini, mereka tetap tidak dapat menembus jaringan pertahanan udara Pyongyang yang padat.

Keptusan untuk menyediakan biaya tersebut dilakukan di tengah ketegangan yang semakin tinggi di Semenanjung Korea. Militer Korea Selatan telah mendapat anggaran hampir US$ 40 miliar untuk tahun 2018  yang berarti naik hampir 7% sejak 2016.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengadakan dalam sebuah pertemuan dengan pejabat tinggi militer pada Jumat 8 Desember, meminta mereka untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara guna mencegah Pyongyang, dan menekankan bahwa militer adalah “garis pertahanan terakhir negara melawan senjata nuklir dan ancaman rudal Korea Utara. ”

Moon, yang terpilih awal tahun ini setelah pemakzulan pendahulunya,  dikenal mendukung solusi diplomatik terhadap krisis di kawasan ini, dan secara terbuka menentang kemungkinan serangan pre-emptive terhadap Pyongyang.

‘Unit pemenggal’, yang keberadaannya diumumkan pada bulan September, secara resmi dibentuk pada  1 Desember, dan terdiri dari 1.000 tentara dari komando pasukan khusus.

Pensiunan jenderal bintang tiga Shin Wong-sik mengatakan kepada media Amerika pada bulan September bahwa unit tersebut dirancang untuk “membuat Kim Jong-un takut akan hidupnya,” dan akan menjadi penghalang terbaik agar dia tidak berani menggunakan nuklirnya.