Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi pada Sabtu 9 Desember 2017 secara resmi mengumumkan pembebasan penuh Irak dari ISIS, setelah pasukan Irak merebut kembali semua daerah yang pernah dikuasai oleh kelompok tersebut.
“Saya mengumumkan kepada rakyat Irak dan seluruh dunia bahwa pasukan kita telah mencapai benteng terakhir ISIS dan telah mengibarkan bendera Irak di seluruh Provinsi Anbar Barat, yang menjadi tanah terakhir yang diduduki ISIS,” kata Al-Abadi di dalam pidato yang ditayangkan televisi. “Bendera Irak berkibar hari ini di titik perbatasan yang paling jauh,” ia menambahkan.
Al-Abadi juga mengucapkan selamat kepada pasukan Irak dan rakyat Irak atas kemenangan ini. “Kemenangan besar semacam itu layak dirayakan hari ini dan setiap tahun. Itu adalah kemanangan dan prestasi semua rakyat Irak,” kata Al-Abadi.
Kantor Perdana Menteri Irak tersebut juga mengumumkan 9 Desember sebagai hari besar di seluruh Irak. Perdana Menteri Irak tersebut menyeru semua rakyat Irak agar bersatu sebab itu adalah senjata yang memungkinkan mereka bisa mengalahkan ISIS.
“Kita harus mematuhi persatuan ini dan memperkuatnya dengan segala cara yang mungkin,” kata Al-Abadi. Ia menambahkan Irak “hari ini buat semua rakyat Irak dan kekayaannya milik semua”.
Ia juga menyeru politisi Irak agar memikul tanggung-jawab mereka dalam memelihara keamanan dan kestabilan serta mencegah kembalinya terorisme ke negeri itu.
“Saya menyeru mereka semua agar menahan diri dari kembali untuk menimbulkan penyimpangan provokatif serta sektarian yang memungkinkan organisasi teror menduduki kota besar Irak, menyabot mereka dan membuat jutaa orang Irak meninggalkan rumah mereka,” kata Al-Abadi.
Al-Abadi juga mendesak dilancarkannya kegiatan anti-korupsi, dan mengatakan perang melawan korupsi akan menjadi “diperluas menjadi operasi yang membebaskan tanah Irak”.