Inilah 10 Wilayah di Mana Pengaruh Amerika Telah Anjlok

Inilah 10 Wilayah di Mana Pengaruh Amerika Telah Anjlok

Marinir Amerika 

Eropa

Ketika Amerika mengeluarkan sebuah undang-undang sanksi baru terhadap Rusia bulan Juli yang lalu, itu termasuk sebuah klausul yang mengatakan bahwa Kongres juga dapat memberi sanksi terhadap perusahaan yang bekerja di jaringan pipa ekspor Rusia. Jerman yang perusahaannya German Nord Stream 2 pipeline berencana melakukan hal itu di Rusia langsung protes.

Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, mengatakan Uni Eropa siap untuk melakukan tindakan balasan secara ekonomi terhadap Amerika untuk melawan pergerakan tersebut.

Kecanggungan diplomatik terhadap masalah energi ini mencerminkan semakin meningkatnya jarak yang Jerman dan Uni Eropa terhadap Amerika Serikat sejak tahun-tahun Obama. Kepercayaan kepercayaan Eropa terhadap Amerika telah turun lebih dari setengahnya sejak 2009, dan belakangan ini, para politisi di Eropa barat telah mengeluhkan kebijakan Trump terkait pengungsi.

Kanselir Jerman Angela Merkel menyimpulkan jarak yang semakin meningkat di Eropa dari AS pada bulan Mei tahun ini.

“Waktu dimana kita bisa sepenuhnya bergantung pada orang lain sedang dalam perjalanan keluar. Saya pernah mengalaminya dalam beberapa hari terakhir,” katanya. “Kita orang Eropa benar-benar harus mengambil takdir kita ke tangan kita sendiri.”

Timur Tengah

Pada tahun 2009, Obama membuat pidato di Kairo yang menjanjikan masa depan baru bagi Timur Tengah, dan terutama bagi negara-negara Arab yang menjadi inti utamanya. Pada puncak Musim Semi Arab dua tahun kemudian, sepertinya Amerika telah berkomitmen untuk menggunakan kekuasaannya di wilayah tersebut untuk memajukan menyebarkan ajaran demokrasi ke Arab.

Namun pada 2017, dari Irak di timur sampai Lebanon dan Yordania di barat, bukan rahasia lagi bahwa pengaruh Amerika di Timur Tengah Arab berada pada titik terendah dalam sejarah. Dominasi Iran di Fertile Crescent  dan Yaman, ketidakstabilan di Arab Saudi, dan daya tarik terus Islamisme atas liberalisme Barat semua menunjukkan kemampuan Amerika untuk mengarahkan politik diwilayah tersebut telah rusak.

Setelah berpuluh-puluh tahun campur tangan Amerika di Timur Tengah yang telah menghasilkan sedikit buah, Presiden Iran Hassan Rouhani baru-baru ini menyatakan bahwa jika Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, “tidak ada yang akan mempercayai Amerika lagi.”

Namun, ketidakpercayaan Arab terhadap Amerika memiliki penyebab yang lebih dalam daripada hanya terkait kesepakatan yang ada di Iran. Kelambanan Obama terhadap Suriah, dianggap oleh banyak orang Arab sebagai pengkhianatan. Negara Arab mulai ragu Amerika fokus menghentikan terorisme di wilayah tersebut dan meyakini Amerika memiliki kepentingan dan rencana lain. Akibatnya, banyak mantan sekutu Amerika di kawasan tersebut telah jatuh ke dalam pelukan Rusia.

NEXT