Kurang dari setahun setelah menerima sembilan jet tempur F-35 pertama, Angkatan Udara Israel secara resmi mengumumkan armada pesawat siluman tersebut telah beroperasi penuh yang berarti siap tempur.
“Pengumuman operasionalisasi pesawat ‘Adir’ datang pada saat dimana IAF beroperasi dalam skala besar di sejumlah bidang di Timur Tengah yang dinamis, ” kata Komandan Angkatan Udara Israel Mayjen Amikam Norkin mengatakan dalam sebuah pernyataan Rabu 5 Desember 2017.
Israel telah setuju untuk membeli 50 jet F-35 dengan harga masing-masing sekitar US$ 100 juta. Sebanyak 41 jet tersisa akan dikirimkan dalam selama beberapa tahun berikutnya. Pengiriman dijadwalkan selesai pada 2021.
Setelah kesepakatan awal untuk membeli 50 pesawat tempur, Kementerian Pertahanan Israel pada Agustus merampungkan akuisisi 17 jet tempur siluman F-35 tambahan. Pengiriman jet tersebut diperkirakan akan dilakukan pada bulan Desember 2024.
Industri pertahanan di kedua negara bekerja sama dalam pembangunan dan pengembagan F-35. Industri Aerospace Israel memproduksi sayap untuk jet F-35A dan Sistem Elbit Israel menghasilkan helm mutakhir untuk pesawat terbang yang memberi para pilot kemampuan pandangan 360 derajat.
F-35 selama ini diyakini Amerika dan sekutunya sebagai pesawat tempur paling canggih di dunia yang memiliki kemampuan untuk melawan sistem pertahanan udara paling canggih, seperti S-300 dan S-400 Rusia.