44.000 Personel Militer Amerika Tidak Diketahui Ada di Mana

44.000 Personel Militer Amerika Tidak Diketahui Ada di Mana

Sebuah laporan yang disusun oleh Pusat Data Tenaga Pertahanan di bawah Kantor Menteri Pertahanan Amerika Serikat menunjukkan ada lebih dari 44.000 personel militer Amerika Serikat dalam kategori berlabel “Unknown”.

Pentagon pun mengakui tidak bisa melacak secara pasti keberadaan dari puluhan ribu militer tersebut. “Kami tidak dapat memberi angka selain yang dinyatakan secara resmi,” kata Kolonel Rob Manning, seorang juru bicara Pentagon Rabu 6 Desember 2017 sebagaimana dilaporkan Stars and Stripes.

Laporan tersebut mengatakan petugas militer yang bertugas aktif jumlahnya lebih dari 1,3 juta yang tersebar di Angkatan Darat, Angkatan Laut, Korps Marinir dan Angkatan Udara, serta ratusan ribu personil sipil lainnya berada di bawah Departemen Pertahanan. Jumlah itu tidak termasuk pasukan cadangan dan National Guard yang mungkin aktif pada waktu-waktu tertentu.

Menurut laporan tersebut, Amerika Serikat memiliki personel militer di hampir setiap negara di dunia, mulai dari dua petugas penghubung di Fiji sampai puluhan ribu dari semua cabang layanan di Jepang dan Jerman.

Manning mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada hari Rabu bahwa Pentagon mengakui tidak memiliki cara yang baik untuk melacak berapa banyak prajurit yang ditempatkan di luar negeri, di mana mereka berada dan kapan mereka berada di sana.

“Tidak ada satu sistem personalia di [Departemen Pertahanan] yang melacak lokasi harian semua personil Departemen Pertahanan. Tidak ada cara mudah untuk melacak semua penyebaran, latihan latihan, TDY (dikirim ke unit lain untuk pelatihan atau misi khusus, biasanya kurang dari enam bulan) atau tugas sementara,” tambah Manning.

“Jika Anda mengambil jumlah total yang ditugaskan di Amerika Serikat dan ditugaskan ke luar negeri, dan tambahkan ‘Unknown’, Anda mendapatkan jumlah kekuatan total untuk setiap layanan.” Kemungkinan status itu juga diberikan untuk keamanan operasi.

Namun, juru bicara Pentagon lainnya mempertanyakan jumlah yang dikeluarkan pusat data tersebut. “Angka tersebut tidak mewakili perhitungan akurat pasukan yang saat ini ditempatkan di lokasi manapun,” kata Eric Pahon. “Mereka tidak bisa diandalkan untuk gambaran terkini tentang apa yang sedang terjadi.”

Laporan ini muncul setelah protes kongres Amerika terkait kurangnya pengetahuan tentang berapa banyak tentara Amerika ditempatkan di Niger, di mana empat tentara Pasukan Khusus terbunuh pada 4 Oktober dalam sebuah serangan oleh gerilyawan bersenjata.