Lima Kapal Selam Pemegang Status “Paling di Dunia”

Lima Kapal Selam Pemegang Status “Paling di Dunia”

Kapal selam semakin menjadi kekuatan penting pertahanan dan daya gedor sebuah negara. Semua negara berusaha untuk membangun atau setidaknya membeli kapal selam untuk mengisi kekuatan bawah laut mereka.

Angkatan Laut Indonesia dikabarkan akan segera menerima KRI Nagapasa yang merupakan kapal pertama dari tiga kapal selam Kelas Chang Bogo yang dibeli dari Korea Selatan.  Indonesia juga dikabarkan sedang melakukan pembicaraan dengan Turki untuk membangun kapal selam serta sedang dalam rencana untuk membangun kapal selam mini.

Pembangunan kapal selam masih didominasi oleh negara-negara besar seperti Amerika, Rusia, Prancis dan Jerman. China dan Korea Selatan bisa dikatakan sebagai ‘pemain baru’ dalam kemampuan mereka membangun kapal yang memang menuntut teknologi sangat tinggi dan rumit tersebut.

Ribuan kapal selam telah dan masih berlayar di dunia. Mereka memiliki karakter masing-masing. Siapa dari mereka yang bisa mendapatkan gelar ‘paling’?

Mari kita lihat kapal selam ‘paling besar, paling berbahaya, paling senyap, paling kompak dan paling misterius’ di dunia

Kapal selam Dmitry Donskoy,

Paling Besar

Kapal Selam Nuklir Projecet 941 Akula Soviet atau yang juga dikenal sebagai Kelas Typhoon menjadi  kapal selam terbesar yang pernah dibuat. Dibangun dari tahun 1976-1986, kapal-kapal tersebut mampu bertahan hingga 120 hari pada suatu waktu, dirancang untuk menjadi tulang punggung komponen angkatan laut dari kemampuan triad nuklir USSR atau Uni Soviet.

Hari ini, masih ada satu kapal selam Kelas Akula (yang berarti ‘Hiu’), Dmitry Donskoy, beroperasi  di Armada Utara Angkatan Laut Rusia. Secara keseluruhan, enam kapal selam dengan panjang 175 m, lebar 23 m dan berbobot 50.000 ton, dibangun.

Masing-masing dari mereka mampu membawa 20 rudal balistik berat berat R-39, dilengkapi dengan sepuluh hulu ledak 200 kiloton.  Komandan NATO kerap menyebut kapal selam ini sebagai monster hitam dengan senjata menakutkan dan menjadi kartu truf utama Angkatan Laut Soviet.

Saat ini, Dmitry Donskoy digunakan sebagai laboratorium apung.  Kapal selam tersebut digunakan untuk menguji peluncuran rudal balistik RSM-56 Bulava, senjata nuklir peluncuran kapal selam baru yang ditempatkan di kelas baru kapal selam rudal balistik Borei.

NEXT