China memamerkan jet tempur J-11B milik mereka yang ditempatkan di pulau-pulau Laut China Selatan yang disengketakan.
Rekaman yang ditayangkan oleh China Central Television (CCTV) yang dikelola pemerintah pada Rabu 29 November 2017 untuk pertama kalinya mengkonfirmasikan penggelaran pesawat tempur di sebuah hanggar di pulau Yongxing, nama yang diberikan China untuk Pulau Woody, yang merupakan bagian dari pulau Paracel. Pulau ini – juga diklaim oleh Vietnam . China menyebut Paracel sebagai pulau Xisha.
China Times mengutip seorang ahli militer China melaporkan kehadiran pembom tempur tersebut menunjukkan kontrol udara dan laut China yang meningkat di kawasan panas tersebut
Pulau Woody merupakan pulau terbesar di Paracel yang ada di Laut Cina Selatan. Dengan landasan pacu sepanjang tiga kilometer, bandara di pulau ini merupakan bandara yang penting di wilayah Laut Cina Selatan.
China mengklaim hampir semua wilayah Laut China Selatan namun Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei dan Taiwan memiliki klaim atas jalur air tersebut.
Amerika secara berkala mengiriman kapal perang dan pesawat mereka untuk menegaskan kebebasan navigasi. Dua jet tempur J-10 China dilaporkan telah mencegat pesawat mata-mata Angkatan Laut Amerika di atas Laut Cina Selatan pada bulan Mei lalu. Penempatan pesawat tempur di wilayah ini hampir pasti akan meningkatkan frekuensi pencegatan pesawat Amerika oleh China.
Hanggar yang termostabilisasi meningkatkan daya tahan dan ketahanan jet tempur terhadap kelembaban dan suhu tinggi pulau ini.
Lebih penting lagi, hanggar tersebut membantu mewujudkan penyebaran reguler jet tempur di wilayah kepulauan tersebut.
https://www.youtube.com/watch?time_continue=1&v=oSaxbA7uAHM
Komentator Song Zhongping mengatakan China akan meningkatkan kemampuannya untuk melindungi hak-hak hukumnya di Laut China Selatan melalui jalur-jalur penegakan hukum dan militer. “Saluran penegakan hukum berarti jet tempur China mencegat pesawat asing yang terbang di atas Laut China Selatan,” katanya.
