Amerika sepertinya benar-benar cemas dengan kemampuan Korea Utara untuk bisa mengirimkan rudal antarbenua mereka.
Pentagon dipaksa untuk kembali melakukan apa yang mereka kerjakan pada pertengahan abad ke-20 yakni membangun situs anti-rudal untuk melindungi dari kemungkinan serangan senjata nuklir.
Badan Pertahanan Rudal atau Missile Defense Agency (MDA) Amerika kini sedang mencari beberapa lokasi di pantai barat Amerika Serikat untuk menginstal pertahanan anti-rudal untuk berjaga selama 24 jam dan tujuh hari terhadap kemungkinan serangan ICBM Pyongyang.
Instalasi kemungkinan akan mencakup pengerahan jaringan rudal anti-balistik Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), yang terbukti secara konsisten lebih akurat daripada sistem Midcourse Defense system (GMD) atau kapal perang Aegis Angkatan Laut Amerika.
Anggota Komite Angkatan Bersenjata Amerika dan ketua Subkomite Pasukan Strategis Mike Rogers mencatat bahwa MDA berusaha menambahkan lokasi pertahanan rudal tambahan di wilayah pesisir barat Amerika, walaupun tidak ada byline dalam anggaran pertahanan Pentagon tahun 2018 yang merinci langkah tersebut.
“Ini hanya masalah lokasi, dan MDA membuat rekomendasi mengenai lokasi mana yang memenuhi kriteria,” kata Rogers Minggu 3 Desember 2017 sebagaimana dikutip Reuters. Dia menambahkan bahwa studi lapangan akan mencakup penanganan dampak lingkungan terhadap habitat pantai yang sensitif dengan teknologi rudal.
Namun Wakil Direktur MDA, Laksamana Muda Jon Hill mengatakan tidak ada perintah untuk menginstal anti-rudal baru di Samudera Pasifik: “Badan Pertahanan Rudal tidak menerima tugas untuk menempatkan Terminal High Altitude Area Defense di Pantai Barat. ”
Rogers, bagaimanapun, tidak akan merinci lokasi mana yang dipertimbangkan, meskipun dia menyarankan bahwa beberapa wilayah pesisir di amerika “bersaing” untuk memiliki instalasi pertahanan rudal yang ditempatkan di distrik mereka.