
Operasi Shock and Awe di Irak (2003)
Operasi militer yang melibatkan Amerika Serikat dan koalisi internasional dilakukan terhadap Irak dari 20 Maret sampai dengan 1 Mei 2003 tanpa restu PBB dan telah dinilai sebagai operasi ilegal oleh anggota Kongres AS.
Invasi secara resmi dibenarkan oleh dugaan hubungan Presiden Irak Saddam Hussein dengan terorisme internasional, serta laporan CIA mengklaim Irak telah memiliki senjata pemusnah massal. Semua klaim ini kemudian tidak terbukti.
Amerika Serikat dan Inggris menyumbang 98 persen dari kekuatan invasi. Menurut Amerika Serikat, 45 negara menyetujui keputusan untuk menggunakan kekuatan militer terhadap Irak, dan 32 negara yang disediakan kontingen militer.
Kampanye militer berlangsung 43 hari. Pada tanggal 1 Mei 2003, Presiden AS George W. Bush menyampaikan pidato Mission Accomplished yang mengakhiri operasi tempur besar di Irak.
Kekerasan militer di Irak terus terjadi setelah operasi berakhir. Kekalahan dari angkatan bersenjata Irak dan menggulingkan Saddam Hussein memicu konflik berkepanjangan, dengan dampak dirasakan hari ini.