Nyaris Tanpa Jeda, Inilah Operasi Militer di Timur Tengah Sejak Tahun 1990
Serangan koalisi Amerika di Suriah

Nyaris Tanpa Jeda, Inilah Operasi Militer di Timur Tengah Sejak Tahun 1990

Timur Tengah telah menjadi wilayah yang terus dilanda perang. Kekuatan asing datang dan pergi mengaduk-aduk daerah ini dengan operasi militer mereka.

Yang terbaru adalah operasi militer yang digelar Arab Saudi dan negara-negara Teluk Persia lainnya melancarkan operasi militer di Yaman, pada 25 Maret 2015. Sampai saat ini operasi militer tersebut terus berlangsung yang mengakibatkan puluhan ribu orang meninggal dunia, wabah kolera, kelaparan dan tentu saja kehancuran.

Yaman yang merupakan negara miskin semakin terkoyak-koyak dari hari ke hari. Amerika Serikat, meski tidak secara resmi bergabung dalam koalisi, mereka memberikan dukungan dengan data intelijen dan pesawat tanker. Amerika juga melakukan serangan sendiri baik dengan pasukan darat maupun drone.

Tanah ini seolah tidak pernah berhenti dari sistem perang keroyokan. Dan berikut operasi militer di Timur Tengah sejak 1990-2015

F-16A, F-15C dan F-15E terbang bersama selama operasi Desert Storm.(U.S. Air Force photo)
F-16A, F-15C dan F-15E terbang bersama selama operasi Desert Storm.(U.S. Air Force photo)

Operasi Badai Gurun di Irak (1991)

Pada tahun 1991 AS dan pasukan koalisi melakukan Operation Desert Storm atau Operasi Badai Gurun terhadap Irak setelah pendudukannya atas Kuwait pada bulan Agustus 1990.

Operasi itu diluncurkan pada 17 Januari 1991 sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB mengesahkan negara-negara anggota untuk menggunakan segala cara yang diperlukan untuk menegakkan dan melaksanakan Resolusi 660 (1990).

Selain dari Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Australia, koalisi anti-Irak termasuk Suriah, Mesir dan Arab Saudi, serta negara-negara Eropa Timur juga terlibat. Uni Soviet tidak bergabung dalam koalisi.

Operasi Badai Gurun berlangsung 41 hari dan termasuk serangan udara (Januari 17 – Februari 23) dan operasi udara-darat (24-28 Februari).

Pada tanggal 17 Januari, pasukan koalisi melancarkan serangan udara terhadap sasaran di Irak dan Kuwait. Operasi darat Sekutu dimulai pada tanggal 24 Februari 1991, mengambil empat hari untuk membebaskan Kuwait. Perang berakhir pada Februari

NEXT