Presiden Amerika George W. Bush pada tahun 2008 menyatakan bahwa Amerika akan berhenti menggunakan bom curah pada tahun 2019. Bom ini dinilai sangat berbahaya karena sangat berpotensi membunuh orang yang tidak bersalah.
Tetapi janji itu diingkari. Amerika menjilat ludahnya sendiri dengan mengeluarkan keputusan pada Kamis 30 November 2017 di bom brutal tersebut tetap sah digunakan dalam operasi militer.
Saat digunakan, bom cluster menyebarkan ratusan atau ribuan bom kecil ke wilayah seluas sekitar lapangan sepak bola. Bom tersebut terkenal karena kerap gagal meledak membuat bahan peledak mirip ranjau yang bisa meledak beberapa dekade kemudian.
Menurut Legacy of War, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Washington diperkirakan 2- 20 persen bom yang dilepaskan dalam bom cluster modern gagal meledak pada penggunaan pertama.
Konvensi Munisi Cluster yang didukung PBB yang melarang senjata mulai berlaku pada tahun 2010. Lebih dari 100 negara telah menandatangani kesepakatan tersebut. Amerika Serikat, Israel, China, Rusia, Brasil, Pakistan dan India menentang perjanjian tersebut. Negara-negara ini diyakini memproduksi atau menyimpan bom cluster dalam jumlah yang signifikan.
Sebagaimana dilaporkan Associated Press berdasarkan kebijakan yang disetujui pada hari Kamis, Amerika akan memberi wewenang kepada komandan militer untuk menggunakan bom tersebut sampai opsi lebih baik yang mengurangi kemanusiaan ditemukan.
Kebijakan yang tercantum dalam sebuah memorandum yang ditulis oleh Wakil Menteri Pertahanan Patrick Shanahan tersebut, menyatakan bahwa “bom cluster adalah senjata yang sah dengan utilitas militer yang jelas.”
“Meskipun Pentagon berusaha untuk menciptakan generasi baru dari amunisi yang lebih dapat diandalkan, kita tidak dapat mengambil risiko kegagalan misi atau menerima potensi peningkatan korban militer dan sipil dengan mengorbankan kemampuan terbaik yang ada,” tulis Luke O’Brien, anggota Military Writers Guild, dalam tweet Kamis.
Sasaran bergerak di waktu sensitif yang mungkin sulit dilacak dan juga formasi pasukan musuh yang besar adalah dua alasan yang dikutip oleh Pentagon untuk membenarkan penggunaan amunisi ini. Pentagon berpendapat bahwa jika berhenti menggunakan bom curah, ia harus menggunakan senjata lain yang dapat melakukan lebih banyak kerusakan pada warga sipil yang berada di dekat bom tersebut dijatuhkan.
Bahaya bom cluster terlihat jelas di Laos. Meskipun pemboman Amerika di Laos berakhir lebih dari 40 tahun yang lalu, 20.000 orang telah meninggal akibat bom cluster yang tidak meledak yang ditemukan di ladang pertanian sejak perang berakhir.
Baca juga: