China diperkirakan telah telah menerima pengiriman batch baru jet tempur Sukhoi Su-35 Flanker-E dari Rusia. Lima pesawat tersebut terdeteksi oleh Flightradar24 terbang secara berkelompok dari Rusia ke China.
Flightradar24, sebagaimana dilaporkan Defence-Blog, Jumat 1 Desember 2017, juga mencatat bahwa sebuah pesawat angkut Ilyushin Il-76TD Volga-Dnepr (RA-76952), sebuah perusahaan Rusia, berangkat dari Komsomolsk-on-Amur menuju Cangzhou-Cangxian Airbase di China.Pesawat pengangkut Il-76TD terbang bersama lima jet tempur Su-35.
Angkatan Udara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) membeli 24 jet tempur Su-35 dari Rusia. China mengkonfirmasi pada November 2015 bahwa mereka menandatangani kontrak senilai US$ 2 miliar dengan Rusia untuk mengakuisisi selusin pesawat canggih tersebut setelah negosiasi yang cukup panjang yakni lebih dari lima tahun.
Pada 25 Desember 2016, jet tempur Su-35 “Flanker-E” pertama China mendarat di Pangkalan Udara Suixi di Provinsi Guangdong, pangkalan udara China terdekat ke Laut Cina Selatan.
China membeli sejumlah besar jet tempur multiguna Su-27 dan Su-30 multirole dari Rusia pada 1990-an dan awal 2000an. China juga telah membangun varian berlisensi. Sukhoi, baik yang dibeli maupun yang diproduksi sendiri, ataupun yang ditiru, masih menjadi tulang punggung kekuatan Angkatan Udara dan sayap tempur Angkatan Laut China.
Indonesia menjadi negara yang memutuskan untuk membeli 11 jet tempur super manuver tersebut. Namun sampai saat ini belum ada kabar apakah kontrak jual beli tersebut telah ditandatangani atau belum.
Jadi mohon maaf, judulnya just kidding saja ya. Biar gak tegang terus. :)