Amerika: Kami Terlambat Datang di Permainan Arktik
Kapal pemecah es Polar Star Amerika

Amerika: Kami Terlambat Datang di Permainan Arktik

Mencairnya es di Arktik telah mendorong Rusia bergerak cepat dengan meningkatkan perhatian dan kekuatan di wilayah tersebut. Bahkan China pun mulai mengarahkan matanya.

Selain membuka jalur transportasi, mencairnya es juga akan memungkinkan eksplorasi sumber daya alam yang diyakini sangat besar di daerah tersebut bisa segera dilakukan.

Dalam situasi seperti ini Amerika Serikat mengaku telah terlambat datang dalam pertandingan di kutub utara tersebut.

“Arktik penting hari ini,” Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Negara Rex Tillerson dalam sebuah acara di Wilson Center di Washington, DC, pada Selasa 28 November 2017. “Ini akan menjadi semakin penting di masa depan, terutama karena saluran air telah terbuka.”

“Seluruh wilayah Arktik sangat penting untuk kepentingan kita,” kata Tillerson dan menambahkan bahwa Amerika telah tertinggal di belakang dengan negara-negara di kawasan tersebut yang telah merespon lebih cepat.

“Rusia menjadikannya prioritas strategis,” kata Tillerson. “Bahkan China sedang membangun kapal tanker. Padahal China bukan negara Arktik. Mereka melihat nilai dari bagian-bagian ini. Jadi kita terlambat datang ke permainan.

Saat ini, Penjaga Pantai Amerika Serikat memiliki tiga kapal pemecah es  dan National Science Foundation memiliki satu. Hanya dua dari kapal Coast Guard yang beroperasi yakni kapal pemecah es berat Polar Star dan pemecah es menengah Healy.

Polar Star mulai beroperasi pada tahun 1976, dan saat diperbaharui pada tahun 2012 dan telah melebihi masa kerjanya yang direncankan 30 tahun.

Sementara Rusia memiliki lebih dari 40 kapal pemecah es, termasuk empat kapal berat. Finlandia memiliki tujuh, meskipun mereka adalah kapal pemecah es menengah atau ringan milik swasta. Swedia dan Kanada masing-masing memiliki enam, tidak ada yang berat.

Baca juga:

Kenapa Kutub Utara Menjadi Sumber Konflik di Masa Depan?