Malaysia Minta Dilatih Menembak oleh TNI AD, Panglima: Tidak Ada Masalah
Ilustrasi:

Malaysia Minta Dilatih Menembak oleh TNI AD, Panglima: Tidak Ada Masalah

Malaysia akan menjadi tuan rumah lomba tembak Angkatan Darat negara-negara ASEAN atau ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2018. Agar mampu berprestasi di rumah sendiri, Angkatan Darat Diraja Malaysia dikabarkan meminta agar TNI AD melatih mereka.

Permintaan tersebut setelah kontingen TNI AD kembali sukses menjadi juara umum sekaligus memecahkan rekor dalam AARM 2017 di Singapura, 6-22 November 2017.

Pada perhelatan tersebut, Indonesia berhasil meraih sembilan trofi,31 medali emas, 10 medali perak dan 10 medali perunggu.

“Ke depan Malaysia juga minta dilatih karena tahun depan Malaysia menjadi tuan rumah. Tentunya sebagai tuan rumah tidak ingin juga dia malu di negaranya. Atau dia kalah,” ujar Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono saat memberikan bonus dan hadiah rumah kepada kontingen petembak TNI AD di Mabes AD, Jakarta Pusat, Selasa 28 November 2017.

Dia menilai, sebagai tuan rumah lomba tembak tersebut, Malaysia tidak ingin kalah dan malu di depan publik negaranya sendiri. “Minimal kan [Malaysia] harus mendapatkan trofi atau pun medali. keinginannya seperti itu. Sehingga sudah bicara dengan saya kemarin minta bagaimana dilatih. Kalau mengalahkan Indonesia, tidak mungkin tapi setidaknya dapat medali,” tuturnya.

Selain Malaysia, ada beberapa negara ASEAN yang juga minta dilatih menembak. “Mungkin mereka kagum  dengan Indonesia sampai sekian kali juara terus. Mereka berpikir bagaimana caranya mengalahkan Indonesia. Ada beberapa negara yang minta dilatih negara kita. Yang sudah Brunei, Laos sudah,” kata dia.

Adanya permintaan untuk melatih menembak, kata dia, menunjukkan negara lain mengakui kemampuan dan profesionalisme prajurit TNI AD dalam menembak.

Terkait permintaan tersebut, mantan Pangkostrad ini mengaku bersedia memberikan pelatihan kepada prajurit AD Malaysia. “Tentunya sebagai persahabatan, kita akan berikan [pelatihan] kepada mereka,” ucapnya.

Sementara Panglima TNI Jenderal Gatot Noermantyo mengatakan Rabu 29 November 2017, permintaan Tentara Diraja Malaysia agar TNI AD melatih prajuritnya dalam bidang menembak merupakan bentuk pengakuan penghargaan. Panglima mengatakan hal tersebut akan dibicarakan lebih lanjut.

“Kita terima kasih atas kepercayaan dan  pengakuan, tidak ada masalah,” kata Panglima TNI seusai memberikan pengarakan dalam Apel Dansat 2017 di Secapa TNI AD, Hegarmanah, Kota Bandung.