Seorang pejabat senior kementerian luar negeri Rusia mengatakan dia tidak khawatir dengan langkah Uni Eropa untuk mengintegrasikan pertahanan mereka, dengan mengatakan bahwa inisiatif tersebut “hanya kata-kata” dan tampaknya tidak ditujukan ke Moskow.
Kirill Logvinov, kepala urusan NATO di Kementerian Luar Negeri Rusia bahkan menyambut baik kesepakatan oleh 23 anggota Uni Eropa untuk bekerja sama dalam mendanai proyek militer gabungan.
“Kami tidak mencoba untuk menyepelekan kelompok mana pun, semakin baik kelompok bekerja satu sama lain di Eropa, semakin baik bagi kami Semakin cepat mereka berbicara dengan satu suara, semakin baik hubungan kami dengan UE,” katanya sebagaimana dilaporkan Reuters Selasa 28 November 2017.
Logvinov mengatakan bahwa Permanent Structured Cooperation atau PESCO Uni Eropa, telah berjalan selama beberapa dekade. “Tentu saja, kami melihat perkembangan ini, tapi pada saat ini, itu hanya kata-kata.”
Perancis, Jerman dan 21 pemerintah Uni Eropa lainnya menandatangani sebuah kesepakatan November ini untuk mendanai, mengembangkan angkatan bersenjata setelah keputusan Inggris keluar dari blok tersebut. Proyek ini pertama kali diajukan pada tahun 1950an namun ditentang Inggris.
Berdasarkan kesepakatan yang akan ditandatangani oleh para pemimpin Uni Eropa pada bulan Desember tersebut, pemerintah yang berpartisipasi untuk pertama kalinya akan mengikatkan diri mereka pada proyek bersama dan juga berjanji untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan dan berkontribusi pada penerapan yang cepat.
Para pendukungnya mengatakan bahwa jika berhasil, kelompok yang terdiri dari 23 anggota akan memberi Uni Eropa peran yang lebih koheren dalam menangani krisis internasional dan mengakhiri kekurangan yang terlihat di Libya pada tahun 2011, ketika sekutu Eropa bergantung pada Amerika Serikat untuk mendapatkan kekuatan udara dan amunisi
Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen mengatakan bahwa PESCO akan banyak membuat Eropa bekerja lebih efisien untuk menghadapi krisis kemanusiaan dan tidak terkait dengan hubungan Rusia yang sedang tegang.