Eks Komandan Perang Kroasia Tewas Menenggak Racun di Depan Hakim

Eks Komandan Perang Kroasia Tewas Menenggak Racun di Depan Hakim

Slobodan Praljak, mantan komandan perang Kroasia tewas dengan meminum cairan yang diduga berisi racun sesaat setelah mendengarkan vonis hukuman di pengadilan PBB Rabu 29 November 2017.

Dalam keputusan banding di Pengadilan Pidana Internasional mantan pemimpin militer Kroasia berusia 74 tahun tersebut divonis hakim mengumumkan hukuman 20 tahun penjara.

“Saya bukan penjahat perang, saya menentang keyakinan ini,” kata Praljak kepada pengadilan sebelum minum cairan dari botol. Pengacara Praljak, Natasa Faveau-Ivanovic membenarkan bahwa kliennya minum racun.

https://www.youtube.com/watch?v=nDrXz0kaPlo

Sidang segera dihentikan setelah kejadian tersebut dan hakim meminta sebuah dikirim ambulans. Praljak dibawa keluar dari ruang sidang dan petugas keamanan memerintahkan agar “tidak ada yang menyentuh botol.”

Beberapa jam setelah kejadian juru bicara pengadilan mengumumkan bahwa Praljak masih hidup dan sedang dalam perawatan medis.

Namun Reuters mengutip televisi pemerintah Kroasia melaporkan Slobodan Praljak meninggal dunia. Televisi tersebut mengutip sumber yang dekat dengan Praljak yang mengatakan bahwa dia meninggal di sebuah rumah sakit di Den Haag.

Praljak adalah satu dari enam mantan komandan perang Bosnia Bosnia yang terbukti membunuh Muslim selama perang Bosnia yang mendengarkan keputusan mereka Rabu ini.

Sebelumnya, Pengadilan Pidana Internasional memvonis mantan komandan militer Kroasia Ratko Mladic bersalah atas keterlibatannya dalam pembantaian Srebrenica dan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepadanya.

https://twitter.com/j_r_mcallister/status/935823106542796800

Peristiwa tersebut terjadi di menit akhir putusan terakhir pengadilan tersebut. Pengadilan Pidana Internasional untuk bekas Yugoslavia atau International Criminal Tribunal for the former Yugoslavia (ICTY), yang didirikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1993, akan mengakhiri tugasnya bulan depan.