Sebuah pembicaraan telepon antara pemimpin Amerika dan Turki yang dilakukan Jumat 24 November 2017 lalu menjadi titik balik hubungan yang tegang antara kedua negara. Namun Turki mengingatkan Washington harus menghormati janji mereka untuk mengakhiri pengiriman senjata kepada pejuang Kurdi Suriah.
Dalam sebuah wawancara dengan televisi Kanal 24 Turki, Wakil Perdana Menteri Bekir Bozdag mengatakan bahwa Amerika Serikat akan menipu dunia jika tidak menghentikan pasokan senjata kepada milisi YPG Kurdi.
Gedung Putih mengatakan pada hari Jumat bahwa Presiden Amerika Serikat . Donald Trump mengatakan bahwa dia telah menginformasikan Presiden Recep Tayyip Erdogan kepada Turki bahwa Washington akan menyesuaikan dukungan militer dengan para mitra di lapangan di Suriah.
YPG merupakan pasukan Kurdi Suriah yang didukung Amerika dan menjadi kekuatan penting untuk melawan ISIS. Tetapi di satu sisi, YPG dianggap Turki sebagai kelompok teroris.
Turki telah berulang kali memprotes sikap Amerika Serikat yang terus mensuplai YPG dengan berbagai senjata canggih dan mematikan. Amerika pernah berjanji jika perang telah selesai maka senjata itu akan diminta kembali, sesuatu yang pasti sangat sulit untuk dilakukan.
Sebelumnya Menteri Pertahanan Turki Nurettin Canikli mengatakan Amerika telah memasok senjata dalam jumlah besar kepada unit perlindungan rakyat Kurdi Suriah atau yang dikenal sebagai YPG dalam jumlah yang sangat besar. Senjata yang dikirim dapat membentuk sebuah pasukan beranggotakan 30.000 tentara.
Hal ini menjadikan ancaman bagi Turki semakin besar mengingat YPG merupakan salah satu kelompok yang dimasukkan dalam daftar teroris oleh Ankara.
“Senjata ini akan mengubah kita satu atau lain cara. Setiap lokasi, titik apapun teroris YPG ditempatkan sebagai ancaman bagi Turki, ” katanya saat berbicara kepada Komite Perencanaan dan Anggaran parlemen, Rabu 22 November 2017 sebagaimana dilaporkan Hurriyet Daily New.
Baca juga: