Tak Mau Kecolongan, Rusia dengan Cepat Temukan Bangkai Su-33 dan MiG-29 di Mediterania
Kapal Yantar Rusia

Tak Mau Kecolongan, Rusia dengan Cepat Temukan Bangkai Su-33 dan MiG-29 di Mediterania

Sekitar satu tahun lalu, dua pesawat tempur Angkatan Laut Rusia jatuh di laut saat hendak melakukan pendaratan di kapal induk Admiral Kuznetsov yang sedang melakukan misi tempur di Laut Mediterania atau lepas pantai Suriah.

Kini dilaporkan kapal penelitian oseanografi Rusia Yantar menemukan bangkai kapal tersebut dan bekerja untuk segera mengambil atau menghancurkan sistem sensitif yang masih utuh di jet-jet tempur tersebut. Yantar dipercaya banyak negara tidak sekadar kapal penelitian oseanografi, tetapi juga kapal mata-mata.

Sebuah Su-33 dan Mig-29KUB hilang dalam insiden terpisah. Su-33, meski telah menerima beberapa upgrade sebelum misi terakhir mereka, secara keseluruhan sistem mereka sudah cukup tua. Sementara MiG-29KUB merupakan salah satu jet tempur paling modern dalam persediaan Rusia.

Kemampuan untuk menemukan, mengangkat atau menghancurkan kapal sangat penting bagi Rusia mengingat Aerika memiliki kapal yang mampu mengekstraksi bagian pesawat terbang dan rudal bahkan tanpa disadari.

Kantor berita Rusia baru-baru ini melaporkan bahwa Yantar dikirim ke daerah Admiral Kuznetsov beroperasi pada saat kejadian pada 10 Desember, hanya lima hari setelah Su-33 jatuh di sana, dan misi dibandu dengan kendaraan tak berawak bawah laut.

Yantar, yang merupakan kapal mata-mata yang diketahui, dikirim ke Armada Utara Angkatan Laut Rusia pada tahun 2015 dan dilengkapi secara khusus untuk misi bawah laut, dengan kemampuan mencapai kedalaman 18.000 kaki.

Misi mereka mencakup operasi penyelamatan yang sensitif, seperti yang dilakukan sekarang ini hingga memotong kabel komunikasi bawah laut masa perang. Kapal itu memiliki panjang 354 kaki dan bobot 5.735 ton.

Kapal tersebut membawa kapal selam yang bisa beroperasi ribuan kaki di bawah garis air, termasuk kapal selam kecil berawak serta berbagai jenis kapal selam tak berawak.

Meskipun Yantar sering ditemukan mengintip sekitar kabel komunikasi bawah air utama, ia juga dapat membantu menemukan kapal selam yang jatuh pada kedalaman yang luar biasa.

Baru minggu lalu Rusia memerintahkan Yantar ke perairan di lepas pantai Argentina untuk membantu menemukan ARA San Juan yang hilang hampir 11 hari yang lalu. Kapal dijadwalkan untuk memulai operasi pencarian di daerah tersebut selama minggu pertama bulan Desember.

Langkah cepat Rusia untuk mendapatkan bahan sensitif yang tersisa pada pesawat tempurnya yang ada di dasar laut menjadi pengingat seberapa aktif permainan mata-mata di bawah gelombang tetap ada sampai hari ini. Tragedi sebuah negara bisa berubah menjadi harta karun bagi negara lain.

Dan “pemburu harta karun”  ini dilengkapi dengan sangat baik dan dapat secara aktif melakukan perburuan pada saat itu juga.

Baca juga:

F / A-18 Hornet Vs Su-33 Flanker-D, Awal Sama Akhir Beda