Site icon

Sanggupkah Su-30SM Membendung F-22 Raptor?

Su-30SM

Rusia sepertinya masih akan mengandalkan Su-30SM sebagai tulang punggung kekuatan udara mereka. Terbukti Moskow terus menambah pesanan pesawat tersebut.

Pesawat yang dikembangkan dari Su-27 Flanker ini memiliki dua awak yang membantu untuk misi yang kompleks. Itu sebabnya F-15E Strike Eagle Angkatan Udara AS dan F / A-18F Super Hornet Angkatan Laut AS dalam banyak hal merupakan analog langsung dari Su-30SM ini dengan sama-sama memiliki dua penerbang onboard.

Meski Su-30SM adalah jet tempur generasi keempat tetapi ini adalah pesawat yang sangat mampu sangat mampu. Pengembangan dari Su-30MKI ini memiliki kemampuan manuver yang tidak diragukan lagi.

Tetapi ketika bertemu dengan F-22 Raptor, dia akan menghadapi masalah besar yang  bisa berakhir pada kekalahan telak. Yakni ketika keduanya terlibat dalam pertempuran di luar jangkauan visual.

F-22 Raptor

Raptor memiliki keunggulan pada setiap metrik kecuali jangkauan dan payload. Kombinasi siluman dan sensor F-22 berarti bahwa pesawat Rusia kemungkinan akan hancur sebelum mereka bisa mendeteksi keberadaan F-22.

Selama latihan rutin di Amerika Serikat, kelompok F-22 yang terdiri dari empat pesawat selalu digembleng dengan tidak kurang dari 20 pesawat. Hal ini menjadika kemampuan pilot Raptor tak bisa diragukan.

Su-30SM memiliki peluang jika mereka terlibat dalam pertempuran jarak pendek. Pada situasi dogfighting semacam in Su-30 memiliki kesempatan untuk melawan Raptor.

Flanker memiliki rudal high off-boresight R-73 sementara Raptor terjebak dengan AIM-9M, versi rudal Sidewinder yang sudah kuno. Meski Raptor memiliki kinerja unggul tetapi dengan dukungan rudal yang tua tentu akan menjadi masalah. Persoalan rudal high off-boresight memang menjadi persoalan serius bagi Amerika.

Dalam pertarungan jarak pendek ketika sifat siluman tak lagi berfungsi, Raptor akan mengahadapi mimpi buruk ketika bertemu dengan Su-30SM.

Tetapi mudah-mudahan hal itu tidak pernah terjadi. Karena gesekan antara dua pesawat canggih, apalagi hingga ada yang menjadi korban akan menyeret situasi menjadi semakin sulit. Bahkan bisa mengarah ke ekskalasi yang lebih luas.

Baca juga:

Ada Su-35, Kenapa Rusia Pilih Su-30SM?

Exit mobile version