Editor Lepas Surat Kabar Vanity Fair, Howard Blum menulis buku baru berjudul The Enemy’s House yang akan diterbitkan pada Februari 2018 mendatang. Buku ini mengungkap bagaimana Moskow mengacaukan operasi agen rahasia Israel, Mossad di Iran.
Sebagaimana dilaporkan newsru.co.il yang dikutip southfront.org Selasa 28 November 2017, buku ini mengutip sumber intelijen Rusia dan Iran yang mengatakan Edward Snowden, mantan pegawai CIA menyerahkan semua data yang dia curi dari banyak negara ke Pemerintah Rusia.
Di antara dokumen yang dicuri tersebut adalah data rahasia mengenai operasi khusus Israel di Iran. Blum mengklaim bahwa Moskow kemudian menyerahkan data rahasia tersebut ke Teheran, yang kemudian melakukan koreksi terhadap strateginya. Hal ini menyebabkan Israel menghadapi kesulitan besar selama operasi di Teheran dan dipaksa untuk membatalkannya.
Ini bukan tuduhan pertama Blum mengenai kebocoran intelijen Israel. Pada 22 November, Vanity Fair menerbitkan karyanya tentang Donald Trump yang mengatakan kepada Moskow tentang dugaan operasi kontraterorisme rahasia terhadap ISIS di Suriah.
ISIS telah mengembangkan bom baru, yang terlihat seperti baterai laptop, sehingga sangat sulit untuk dideteksi. Informasi ini diduga menyebabkan banyak negara melarang penumpang membawa laptop dan perangkat elektronik portabel lain yang lebih besar daripada telepon seluler ke pesawat.
Howard Blum adalah seorang penulis dan jurnalis Amerika. Sebelumnya dia adalah seorang reporter untuk The Village Voice dan The New York Times dan saat ini merupakan editor contributor Vanity Fair. Dia adalah penulis beberapa buku non-fiksi, termasuk buku terlaris New York Times dan pemenang Edgar Award American Lightning, tentang pemboman 1910 di gedung The Los Angeles Times oleh anggota serikat pekerja.
Bagaimana kisah selengkapnya dari operasi rahasia Mossad di Iran dan bagaimana Rusia membocorkan data tersebut, tentu kita harus menunggu buku tersebut terbit.
NB: terimakasih ke pembaca yang sudah memberikan informasi tentang tulisan ini.
