Rusia kehilangan kontak dengan sebuah satelit yang diluncurkan Selasa 28 November 2017 dari Cosmodrome Vostochny di Timur Jauh Rusia.
Menurut para ahli Roscosmos satelit cuaca tersebut belum berhasil mencapai orbit yang ditentukan, Perusahaan Ruang Angkasa Rusia Roscosmos mengatakan telah gagal menjalin kontak dengan satelit cuaca Meteor-M № 2-1 Rusia, yang diluncurkan dengan roket pembawa Soyuz-2.1b.
“Hasil dari kerja kendaraan peluncuran Soyuz-2.1b menunjukkan fase peluncuran Meteor-M telah dilakukan, namun pada sesi komunikasi pertama yang direncanakan dengan pesawat ruang angkasa, koneksi tidak bisa dibangun karena tidak adanya orbit target. Saat ini, informasi sedang dianalisis, ” demikian siaran pers dari Rocosmos.
#OneindiaPics Russian Soyuz 2.1b rocket carrying Meteor M satellite and additional 18 small satellites, lifts off from the launch pad at the new Vostochny cosmodrome outside the city of #Tsiolkovskyhttps://t.co/4gY2kUSRLh pic.twitter.com/rxXKeHwdpY
— Oneindia News (@Oneindia) November 28, 2017
Menjawab pertanyaan apakah Presiden Rusia Vladimir Putin telah diberitahu tentang peluncuran yang gagal tersebut, juru bicaranya Dmitry Peskov telah meminta untuk tidak terburu-buru menyimpulkan karena Kremlin sedang menunggu informasi terperinci mengenai situasi darurat saat peluncuran sebuah roket.
https://twitter.com/tcortellesi/status/935385109188014081
Selain satelit Meteor-M, roket pembawa Soyuz-2.1b yang diluncurkan dari Kosmodrome Vostochny juga membawa satelit Baumanets-2 yang dibuat oleh mahasiswa Bauman Moscow State Technical University. Selain itu juga membawa satelit LEO Vantage (Kanada), AISSat-3 ( Norwegia), IDEA dan SEAM (Swedia).