Rudal Baru Apa Sebenarnya Yang Diuji Rusia?

Rudal Baru Apa Sebenarnya Yang Diuji Rusia?

Seperti diberitakan sebelumnya, Russian Aerospace Forces (VKS) telah berhasil menguji rudal baru yang digunakan untuk mencegat rudal balistik lawan. Rudal apa sebenarnya yang sukses diuji di tempat latihan Sary-Shagan (Republik Kazakhstan) tersebut?

Kementerian Pertahanan Rusia menyebut uji berjalan dengan sukses. “Rudal anti-balistik mengikuti rencana penerbangan dan berhasil menekan target,” kata Kolonel Andrey Prikhodko dari Angkatan Udara Rusia. Petugas tersebut tidak menjelaskan secara terperinci, namun mengatakan bahwa semua tujuannya telah “selesai secara penuh.”

Menurut beberapa sumber, VKS berhasil melakukan uji coba rudal pencegat PRS-1M baru dari sistem rudal anti-balistik A-135.  Rudal baru tersebut dapat dipasang di dalam silo atau dari kendaraan peluncur yang dikembangkan oleh KB Motor bersama dengan OJSC Avangard.

PRS-1M dikembangkan dari PRS-1 atau yang juga dikenal sebagai 53T6. Misil ini oleh NATO disebut sebagai SH-08 / ABM-3A GAZELLE.

Rudal pencegat yang diupgrade dilaporkan memiliki lambung baru dengan perisai panas menggunakan material komposit, mesin yang lebih kuatyang meningkatkan kecepatannya menjadi 4 km per detik. Selain itu sistem panduan rudal juga ditingkatkan dan mampu menahan tekanan percepatan yang lebih besar, yang bisa mencapai hampir 300 g.

Rudal pencegat PRS-1M menghancurkan target pada jarak 350 kilometer dan pada ketinggian, menurut berbagai perkiraan, 40.000-50.000 meter. Kemungkinan rudal jarak jauh ini juga akan dilengkapi dengan hulu ledak nuklir.

Sejak lama memang sudah ada kabar Rusia berencana merombak sistem pertahanan rudalnya dan sedang mengembangkan perisai pertahanan rudal anti-balistik atau anti-ballistic missile (ABM) mutakhir.

Sementara A-135 Amur adalah salah satu sistem peluncur rudal antibalistik Rusia dan sejak lama dikabarkan akan mendapatkan upgrade besar. Upgrade Amur ini akan melahirkan A-235. Tidak jelas apakah sistem yang digunakan untuk menguji rudal baru tersebut masih A-135 atau A-235.

Direncakakan A-235 akan memiliki rudal yang mampu beroperasi pada tiga rentang yang berbeda yakni jarak jarak jauh, berdasarkan 51T6 dan mampu menghancurkan sasaran pada jarak hingga 1500 km, pada ketinggian sampai 800.000 m,  jarak menengah, pembaruan 58R6, dirancang untuk mencapai target pada jarak hingga 1000 km (620 mil), pada ketinggian sampai 120.000 m dan jarak pendek yang didasarkan pada 53T6M (PRS-1)  atau 45T6 dengan jangkauan operasi 350 km  dan ketinggian 40.000-50.000 m.  Rudal jarak jauh kemungkinan besar akan dilengkapi dengan hulu ledak nuklir, sementara yang lain akan memiliki hulu ledak energi kinetik.

Sistem ABM Rusia saat ini beroperasi sejak 1971 dan bagian dari sistem pertahanan untuk kawasan industri utama Moskow dan Rusia.

Baca juga:

Rusia Sukses Uji Sistem Pertahanan Antirudal Balistik Baru