Sebuah pesawat tempur Su-30 Rusia dilaporkan mencegat pesawat pengintai P-8 Poseidon milik Angkatan Laut Amerika. Pentagon menyebut pencegatan dilakukan dengan sembrono dan tidak aman.
Jet tempur Rusia disebut Pentagon membuat zig zag di depan pesawat mereka dan menyemburkan afterburner yang membuat Peseidon terguncang turbulensi.
Pihak Rusia tentu saja tidak mau disalahkan dengan kejadian tersebut. Berbicara kepada Sputnik, Vladimir Kozin, seorang profesor di Akademi Ilmu Pengetahuan Militer Rusia, mengatakan bahwa perlu dicatat, Amerika telah secara aktif terlibat dalam misi spionase udara di sepanjang perbatasan Rusia baru-baru ini.
“Menurut sumber militer yang terpercaya kegiatan pengumpulan-intelijen Amerika di perbatasan kita [Rusia] meningkat 10 kali lipat dalam beberapa tahun terakhir,” katanya Selasa 28 November 2017.
Distrik Militer Selatan dalam keterangannya mengatakan militer Rusia berusaha untuk mencegat pesawat Amerika pada Sabtu 25 November 2017 setelah melihat target udara yang mendekati perbatasan Rusia. Militer Rusia mengkonfirmasi bahwa Su-30 terbang untuk mengidentirikasi secara visual pesawat Amerika tersebut.
Sebelumnya, seorang juru bicara Pentagon mengeluh kepada CNN bahwa jet Rusia tersebut mencegat pesawat Angkatan Laut Amerika dengan cara yang tidak aman. “Pesawat AS beroperasi di wilayah udara internasional dan tidak melakukan apapun untuk memancing perilaku Rusia ini,” kata juru bicara tersebut.
Mengenai klaim Pentagon tentang perilaku Rusia yang tidak aman tersebut, Kozin mengatakan Amerika terlalu sering merengek.
“Tidak ada intersepsi berbahaya, dan ada pilot kami adalah orang yang bertanggung jawab, dan mengerti bahwa setiap intersepsi berbahaya dapat berakhir dengan buruk di kedua pihak, oleh karena itu, daripada merengek militer Amerika seharusnya menghentikan penerbangan provokatifnya di dekat wilayah Rusia, ” kata ahli tersebut.
“Pengintaian [oleh pesawat khusus seperti P-8A] dapat diinterpretasikan oleh militer kita sebagai bagian dari persiapan untuk operasi militer, karena penerbangan militer tidak hanya terbang tanpa alasan,” Kozin memperingatkan.
Mengenai apa yang harus dilakukan Pentagon untuk menghindari insiden serupa di masa depan Kozin mengatakan “Jika Amerika menghentikan penerbangan pengintaiannya di dekat perbatasan Rusia, Angkatan Udara Rusia akan menghentikan pencegatan pada mereka. Sebelumnya, ketika Amerika tidak terlibat dalam misi ini, tidak ada intersepsi,” katanya.
Kementerian Pertahanan Rusia telah mencatat kenaikan besar penerbangan Amerika dan NATO di dekat wilayah Rusia dalam beberapa bulan terakhir.
Pada pertengahan November, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa jet tempur terbang tiga kali dalam satu minggu untuk mengusir pesawat-pesawat asing. Dalam periode tujuh hari, 12 pesawat mata-mata terdeteksi mendekati wilayah udara Rusia, termasuk enam di perbatasan barat, tiga di Arktik Rusia, satu di sayap barat daya dan dua dari timur.
Seminggu sebelumnya, 17 pesawat asing dilaporkan berpatroli di perbatasan, dengan pesawat Rusia dua kali mencegatnya.