Angkatan Laut Argentina masih berharap awak kapal selam ARA San Juan Argentina hilang lebih dari 11 hari masih bisa bertahan hidup. Sementara pencarian terus dilakukan di tengah cuaca yang buruk.
Juru bicara Angkatan Laut Argentina Enrique Balbi mengatakan tidak ada batas waktu yang ditetapkan untuk pencarian kapal selam.
“Saya dapat mengatakan bahwa tidak ada kepastian yang jelas tentang situasi dengan kapal selam, tidak ada yang bisa dikatakan. Kami berusaha untuk bersikap yakin. Meskipun pencarian telah berlangsung selama 11 hari, tidak dapat dikesampingkan bahwa mereka [awak] mungkin berada dalam situasi bertahan yang ekstrem, ” kata Balbi pada konferensi pers Minggu 26 November 2017.
Jika memang bisa bertahan, kru memang harus berjuang di situasi yang sangat ekstrem. Hal ini karena pasokan oksigen di kapal selam hanya bertahan selama tujuh hari. Hal itu dengan catatan kapal selam tidak pecah.
Sementara terkait dugaan adanya ledakan di wilayah kapal selam hilang, kemungkinan hal itu terjadi disebabkan oleh hydrogen.
“Mengingat informasi tentang ledakan tersebut dan fakta bahwa tidak ada torpedo di kapal, yang berarti bahwa mereka tidak dapat meledak, kita bisa berasumsi bahwa sebuah ledakan bisa terjadi karena konsentrasi hidrogen. Jika hidrogen adalah alasannya, kita tidak tahu mengapa konsentrasi telah terjadi, ” kata Balbi.
Kapal selam San Juan dengan awak 44 hilang kontak sejak 15 November, saat dalam perjalanan dari Ushuaia ke Mar del Plata. Â Pencarian melibatkan puluhan kapal dan pesawat dari berbagai negara dengan hambatan cuaca buruk.
Badan Meteorologi dan Klimatologi Argentina mengeluarkan peringatan angin kencang antara 50 dan 90 kilometer per jam di provinsi Chubut, lokasi kapal pencari yang sedang berlayar. “Kondisi cuaca buruk sangat menghambat,” kata Enrique Balbi dilansir Reuters.