Jet tempur MiG-35 Rusia akan segera dilengkapi dengan rudal baru yang bisa melenyapkan target musuh dengan tetap aman dari jangkauan sistem pertahanan udara, khususnya Patriot.
Menurut perwakilan MiG Corporation, Anastasia Kravchenko, rudal tersebut telah melewati sejumlah tes. MiG-35 juga dilengkapi dengan sistem yang memungkinkannya menyerang target yang diterangi oleh laser onboard, yang menggunakan sistem elektro-optik generasi baru dan penanda ground-based atau aerial-designator eksternal.
“Rusia saat ini sedang mengembangkan rudal jelajah udara ke udara dan udara ke permukaan baru untuk jet tempur garis depan yang akan beroperasi di kisaran radar pesawat kami,” kata sebuah sumber industri pertahanan Rusia kepada Rusia Beyond Kamis 23 November 2017.
Sumber tersebut menekankan bahwa rudal tersebut akan memiliki radius serangan 200 km. Rentang operasi sistem pertahanan rudal Patriot Amerika Serikat yang jangkauannya hanya 180 km.
Model pertama akan diperunttukan bagi pesawat Angkatan Laut Rusia dan telah dimasukkan ke dalam produksi. Mereka disebut X-35AT dan X-31.
“Mereka akan dipasang pada jet tempur MiG-35K yang beroperasi dari kapal induk Admiral Kuznetsov atau Storm [kapal induk yang akan dibangun Rusia]. Rudal ini bisa mencapai target di atas permukaan air dan di zona pesisir, ” tambah sumber tersebut.
Rusia juga mengatakan akan mengembangkan versi rudal darat untuk pesawat garis depan Angkatan Udara Rusia. “Tidak ada model spesifik yang telah ditunjukkan untuk jet tempur, namun karena rudal X-101 dengan kisaran serang 4.000 km – telah dikirim untuk pembom strategis, tim perancang berpotensi membuat versi untuk penerbangan taktis,” tambah sumber tersebut.
MiG-35 didasarkan pada MiG-29 dan dirancang untuk beroperasi di lingkungan yang sangat ketat saat menggunakan sistem senjata berpemandu laser.
Salah satu fitur utamanya adalah kapasitas muatannya yang mencapai 6,5 ton. MiG-35 juga memiliki kemampuan untuk melacak 10 sampai 30 target pada saat bersamaan.
Jet tempur Rusia baru juga cukup murah yakni hanya sekitar US$ 17 juta. “Konsep desain pesawat itu menyerupai pesawat F / A-18, andalan Angkatan Laut Amerika,” Pavel Bulat, dari University of Information Technologies, Mechanics, and Optics.
Menurutnya, kedua jet tempur tersebut memiliki aerodinamis dan manuver fenomenal. Namun mesin MiG-35 sedikit kurang bertenaga dibandingkan dengan kapal Rafale Prancis dan Eurofighter Typhoon multinasional. Pakar mengatakan MiG-35 bisa bersaing dengan pejuang generasi kelima Amerika.
“Jika diadu melawan F-35 Lightning II, yang raksasa dengan kemampuan manuver pesawat tempur darat, MiG-35 akan selalu unggul. Namun, jika melawan F-22 Raptor akan membutuhkan tiga MiG-35,” Bulat menyimpulkan.