10 Senjata Termahal di Gudang Amerika
F-22

10 Senjata Termahal di Gudang Amerika

Harus diakui Amerika Serikat baik Angkatan Laut, Darat dan Udara, memiliki senjata-senjata yang sangat canggih. Tetapi juga sangat mahal.

Bahkan beberapa di antaranya akhirnya dihentikan atau dipotong jumlah pembelian karena membengkaknya biaya pengembangan dan pembangunan.

Dan berikut 10 senjata termahal yang ada di gudang senjata atau arsenal Amerika

USAF
USAF

F-35 Joint Strike Fighter

  • Biaya keseluruhan: US$1,5 triliun atau sekitar Rp19,5 biliun (untuk selama lebih dari 55 tahun)
  • Harga per unit: US$100 juta atau sekitar Rp1,3 triliun

F-35 telah dikembangkan selama hampir 16 tahun dan penuh dengan berbagai masalah. Selain jadwal yang tertunda-tunda biaya juga telah mencapai US$ 400 miliar.

Dimulai programnya pada tahun 2001, pesawat generasi kelima dan variannya ini dimaksudkan untuk menggantikan berbagai pesawat tempur di Angkatan Udara, Angkatan Laut dan Korps Marinir.

Setelah mengalami sejumlah kemunduran Marnir AS tahun 2016 ini telah menyatakan F-35B mereka dalam status siap tempur sementara Angkatan Udara juga menyusul.

LCS Kelas Freedom/US Navy
LCS Kelas Freedom/US Navy

Littoral Combat Ship

  • Biaya total US$67 miliar atau sekitar Rp871 triliun
  • Harga per unit: US$362 juta atau sekitar Rp4,7 triliun

Littoral Combat Ship seharusnya menjadi kapal tempur AS pertama yang mampu melawan kapal perang musuh, menangkis kapal kecil dan patroli di perairan pesisir.

Namun kapal dengan harga US$362 juta per unit ini telah menemukan berbagai masalah di laut lepas.

Laporan Badan pengujian dan pengawas Pentagon menyimpulkan kapal ini tidak dapat secara memadai memenuhi misi intinya dan rentan terhadap peretasan cyber dan menderita masalah teknis lainnya.

f-22 raptor

F-22 Raptor

  • Biaya total US$67 miliar atau sekitar Rp871 triliun
  • Biaya per unit: US$412 juta atau sekitar Rp5,3 triliun

Pentagon menghabiskan hampir US$67 miliE untuk merancang, membangun dan menyebarkan 187 F-22 antara tahun 1997 dan 2012.

Dua puluh tahun lalu, departemen berencana membeli 648 F-22 dengan harga masing-masing US$139 juta. Namun karena biaya membengkak menjadi US$412 juta pembelian dipotong hanya jadi 187 pesawat. Kongres sebagai tahun 2009 menghentikan produksi pesawat tersebut.

NEXT