TNI Angkatan Darat mempertahankan tradisi juara dengan meraih gelar juara umum Lomba Tembak ASEAN Army Rifle Meet (AARM) ke-27 tahun 2017 yang digelar sejak 14 November lalu di Singapura. Kontingen Indonesia meraih 31 medali emas dari total 45 medali emas yang diperebutkan, 10 medali perak dan 10 medali perunggu, serta 9 tropi dari 15 tropi yang diperebutkan.
Dengan menggunakan pesawat Hercules C-1319 TNI AU, Kontingen Lomba Tembak TNI Angkatan Darat yang berjumlah 62 orang tiba di Lanud Halim Perdanakusuma Jumat 24 November 2017 pukul 15.44 disambut langsung Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Richard Tampubolon dalam suatu upacara militer.
Perolehan medali dan tropi tersebut merupakan prestasi yang terbaik dari lomba menembak yang pernah diselenggarakan sebelumnya. Hasil prestasi ini adalah manifestasi dari kerja keras dan doa bersama, sehingga dapat mengharumkan nama militer Indonesia di kancah internasional.

Adapaun urutan ke-2 diraih oleh Thailand dengan 3 tropi, 7 emas, 12 perak dan 6 perunggu sementara posisi ke-3 ditempati Filipina dengan 1 tropi, 3 emas, 8 perak dan 7 perunggu.
Ketua Kontingen Lomba tembak AARM Mayor Inf Nurwahyudi kepada media menyampaikan bahwa prestasi luar biasa yang diraih saat ini diperoleh berkat kebersamaan yang solid dari seluruh tim. “Itu yang terbaik bagi tim kami, ini sesuatu kekuatan yang luar biasa adanya kekompakan tim yang paling utama,” katanya.
Direktur Bisnis Produk Hankam PT Pindad, Wijayanto menyampaikan bahwa, kegiatan AARM Ke-27 ini merupakan bentuk manifestasi dukungan dari industri pertahanan dalam negeri yang berhasil membuktikan dengan kerja keras saudara-saudara kita ini dari TNI Angkatan Darat dapat mengukir prestasi internasional.
“Senjata-senjata buatan putra-putri dalam negeri tidak mengecewakan, bahkan bisa menjadi juara umum dengan menggunakan senjata SS2 V4 Cherry Belle, SS2 V2 dan semua amunisi yang digunakan petembak TNI AD adalah buatan PT Pindad,” jelasnya.

Wijayanto juga mengatakan bahwa peningkatan kualitas dan enduren menjadi salah satu materi masukan penting dari tim petembak, hasil yang diperoleh dari petembak ini menjadi pekerjaan rumah bagaimana membuat senjata yang bagus untuk pasukan organik maupun kompetisi. “Ini memerlukan keahlian dan memerlukan gratifikasi,” katanya.
“Terima kasih kepada seluruh pimpinan TNI khususnya TNI Angkatan Darat dan seluruh petembak serta prajurit TNI untuk terus-menerus memberikan masukan kepada tim agar bisa memperbaiki kualitas produk dan layanannya” imbuhnya sebagaimana dilaporkan Pusat Penerangan TNI.