Rusia: Korea Utara Tidak Uji Rudal, Amerika Sepertinya Tidak Senang
Sergey Lavrov

Rusia: Korea Utara Tidak Uji Rudal, Amerika Sepertinya Tidak Senang

Rusia khawatir Jepang sengaja membiarkan Washington menggunakan wilayahnya sebagai basis penguatan militer Amerika Serikat di Asia dengan menggunakan ancaman Korea Utara sebagai alasan.

Bahkan ketika Pyongyang bersikap kalem akhir-akhir ini dengan tidak melakukan uji rudal, Amerika justru mencoba memprovokasi.

“Kami sangat prihatin, tentu saja berdasarkan fakta yang lengkap, bahwa Jepang bersama Korea Selatan telah menjadi wilayah untuk menempatkan sistem pertahanan rudal global Amerika Serikat dengan alasan untuk menangkal ancaman Korea Utara,” kata  Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov Jumat 24 November 2017.

“Kami tidak punya persoalan dengan Jepang, kami tidak bermusuhan dengan mereka. Kami hanya menilai ada sejumlah risiko yang muncul karena penempatan sistem pertahanan rudal dari Amerika Serikat di wilayah yang berdekatan dengan Rusia,” kata dia.

Lavrov menyampaikan hal tersebut saat menggelar konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono, setelah keduanya berdiskusi di Moskow.

“Kami terus waspada dalam dua bulan terakhir, saat Korea Utara tidak melakukan uji coba senjata ataupun meluncurkan rudal, sepertinya Washington tidak senang, dan mencoba sejumlah hal yang memprovokasi Pyongyang,” kata Lavrov.

Dia menyebutkan dalam periode tenang tersebut Amerika Serikat telah menggelar latihan militer di kawasan dan memberlakukan sanksi tambahan untuk Korea Utara.

Merujuk pada Amerika Serikat, dia mengatakan bahwa “mereka sepertinya berharap Korea Utara akan kembali terprovokasi, sehingga kemudian terbuka kemungkinan melakukan tindakan militer.”

“Sebagaimana yang Anda tahu, beberapa pemimpin Amerika Serikat mengatakan pilihan intervensi militer masih terbuka. Kami juga mencatat bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe, dalam pertemuannya dengan Presiden Donald Trump pada awal November lalu, mengatakan dia 100 persen mendukung sikap Washington,” kata Lavrov.

Jepang sendiri kini tengah menimbang untuk membeli sistem pertahanan rudal buatan Amerika Serikat, Aegis Ashore, di tengah ancaman dari Korea Utara, demikian keterangan sejumlah sumber di pemerintahan Jepang.

Lavrov mengatakan bahwa pihaknya khawatir sistem Aegis Ashore juga bisa didesain untuk menembakkan rudal kendali Tomahawk. Menurut dia hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan pengendalian senjata antara Amerika Serikat dengan Rusia.

Sementara itu Washington dan negara-negara sekutunya di Asia membantah tengah berupaya melakukan militerisasi. Mereka mengaku hanya mengambil langkah yang perlu untuk mempertahankan diri dari kemungkinan aksi agresif dari Korea Utara.