Kementerian Pertahanan Rusia telah merilis sebuah video impresif yang menujukkan aksi rudal jarak pendek Iskander-M. Rudal tersebut memiliki jangkauan yang cukup untuk menyerang sasaran di sisi timur aliansi NATO, mengancam Polandia dan negara-negara Baltik. Rusia juga telah mengirimkan rudal ini ke Suriah.
Iskander-M, yang dikenal oleh NATO sebagai SS-26 atau “Stone” adalah rudal balistik jarak pendek. Itu berarti ia meluncurkan rudal dan hulu ledak ke busur balistik, terbang ke ketinggian hingga 163.000 kaki.
Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya Rabu 22 November 2017 juga menyatakan sebuah brigade Iskander-M telah dikirim sebuah unit rudal besar di Distrik Militer Barat. Upacara transfer diadakan di tempat latihan Kapustin Yar di Rusia selatan.
“Personil brigade rudal tersebut telah menerima beberapa lusin peluncur, kendaraan pengangkut, kendaraan komando dan staf, kendaraan pemeliharaan dan dukungan kehidupan dan sebuah pos informasi. Ini adalah formasi rudal ke-11 Angkatan Darat yang telah sepenuhnya beralih ke operasi sistem rudal canggih tersebut,” kata kementerian tersebut.
Hulu ledak kemudian melepaskan diri dari rudal dan kemudian meluncur menyerang targetnya dengan kecepatan hipersonik. Iskander-M memiliki jarak tempuh sekitar 300 mil, menempatkannya tepat pada batas yang diizinkan oleh Intermediate Nuclear Forces Treat 1987, yang melarang rudal berbasis darat dengan jarak tempuh lebih dari 300 mil.
Iskander-M dimaksudkan untuk menyerang target lahan bernilai tinggi. Rudal membawa hulu ledak high explosive (HE), submunition, fuel-air explosive, atau sebuah HE penetrator (untuk menyerang bunker dan tempat yang keras lainnya). Rudal itu juga berkemampuan nuklir.
Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui telah berjuang untuk membangun pengaruh Rusia yang hilang sejak runtuhnya Soviet dengan membangu kekuatan militernya. Iskander-M adalah bagian dari kampanye tersebut.
Rusia menerapkan sistem rudal ke tempat-tempat di mana negara-negara yang lebih lemah telah menolak pengaruh Rusia. Dari sana, rudal tersebut dapat menargetkan semua negara Baltik, termasuk Latvia, Lithuania, dan Estonia, yang dulunya adalah bagian dari Uni Soviet dan sekarang menjadi anggota NATO.
Dari Kaliningrad, sebuah kota Rusia yang terselip di Baltik, Iskander-M dapat menjangkau hampir seluruh wilayah Polandia, bekas negara sekutu Soviet dan sekarang menjadi sekutu NATO.
NATO tentu saja tidak bisa dibilang tidak berdaya dengan ancaman rudal balistik. Aliansi tersebut membentuk perisai anti-rudal yang terdiri dari rudal Patriot untuk Baltik. Polandia bertindak sendiri dan menempatkan perintah senilai US$ 10,5 miliar untuk 280 Patriot PAC-3, versi rudal Patriot yang secara tegas dirancang untuk menembak jatuh rudal seperti Iskander.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2017/01/27/nato-memang-harus-khawatirkan-iskander-rusia/